Hal senada disampaikan Pinto Janir. Jurnalis yang juga salah seorang seniman ulung ini menyebutkan, hidup itu berkutat atas dua, yakni nyali dan pikiran. Ia memilih pikiran sebagai salah satu jalan juangnya yaitu menulis.
“Sudah lama bertapa di dunia penyair. Kita bahagia sebagai insan wartawan. Jurnalistik adalah profesi dakwah Rasul. Mari kita saling membesarkan media ini. Mari kita hidupkan kembali kepercayaan masyarakat dan menjadi koran kreatif,” ucapnya. (*)