BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Kalau sudah hobi apapun dilakukan, seperti yang dilakukan tiga orang Manusia Lanjut Usia (manula) menyalurkan hobi yang tidak biasa bersepeda sejauh 2.500 km dari Bangkahuni Provinsi Lampung gowes Titik Nol Km Sabang di Provinsi Aceh.
Tedjo (60) pensiunan guru di SMAN 1 Metro Bandar Lampung, Ahmad Aminuddin (59) pensiunan PNS Pemko Surabaya dan Casminta (52) swasta, Bogor. Mereka bertiga mulai star dari Bangkahuni Lampung melalui jalur Barat Sumatra.
“Sengaja kami memilih jalur Barat Sumatra karena tracknya tidak terlalu berat dan pemandangan pantainya sangat bagus. Kami berangkat tanggal 3 Agustus lalu,” kata Tedjo didampingi Achmad Aminuddin dan Casminta ketika ditemui Haluan di sekitaran Jam Gadang, Jumat (15/8) sore.
Menurut Tedjo, jalur Barat Sumatera lebih aman jika dibandingkan jalur Tengah Sumatera. Selama 12 hari perjalanan, jarak yang telah ditempuh sejauh 1.200 km dari Bangkahuni, Tanggamus, Muko Muko di Bengkulu dan masuk Sumatera Barat.
Selama perjalanan, tidak ada kendala yang berarti selain cuaca hujan. Mengingat kondisi fisik mereka bertiga sudah tidak muda lagi.
“Kalau keamanan di perjalanan sangat aman, sepeda pun aman namun fisik kami tidak sanggup karena sudah tua menghadapi hujan mengingat perjalanan masih jauh,” ujar Tedjo.
Dikatakannya, pada malam hari mereka beristirahat bisa di mesjid atau mushalla, di homestay atau jika mendesak mereka juga menyiapkan tenda.
Selain itu, selama perjalanan objek wisata yang menarik selalu di dokumentasikan, sebab salah satu tujuan mereka berpetualang adalah mengekspos objek wisata yang dilalui.
“Kami sangat terkesan dengan pemandangan alam Sumatera Barat, mulai dari Batang Kapas Pesisir Selatan, Kota Padang dan Bukittinggi. Kabarnya makanannya enak enak di Bukittinggi ini,” ulasnya.
Mereka mengaku tidak bisa berlama lama di Bukittinggi karena harus melanjutkan perjalanan. Sebab targetnya tanggal 26 Agustus harus sampai di Titik Nol KM di Sabang Provinsi Aceh. Bergabung dengan rekan rekan mereka yang telah lebih dulu berangkat.
“Kami tidak bisa lama lama di Bukittinggi karena harus melanjutkan perjalanan ke Pasaman, Danau Toba, Medan dan masuk ke Provinsi Aceh. Tanggal 26 Agustus kami harus sampai di Titik Nol KM Sabang bergabung dengan rekan rekan,” terangnya.
Tedjo mengakui telah mendapat restu dan dukungan dari pihak keluarga untuk melaksanakan kegiatan Goes to Sumatera dalam wadah Komunitas Gowes Berpetualang (KGB)
“Alhamdulillah, keluarga mengizinkan. Kegiatan bersepeda ini sudah sering dilakukan. Namun untuk sejauh ini, baru kali ini, biaya selama perjalanan adalah biaya mandiri,” ungkapnya.(*).