PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) memastikan bantuan pemulihan lahan pertanian yang terdampak erupsi dan banjir lahar dingin Gunung Marapi beberapa waktu yang lalu akan mulai disalurkan mulai September 2024 mendatang. Bantuan dari Kementerian Pertanian (Kementan) itu diharapkan dapat kembali mendongkrak produksi pertanian Sumbar yang sempat lesu lantaran terdampak bencana.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Sumbar, Febrina Tri Susila Putri menyebutkan, akibat erupsi dan banjir bandang Gunung Marapi lahan pertanian seluas 2.158,30 hektare di Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang ikut terdampak.
“Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) sudah turun. Lalu kami menindaklanjutinya dengan mendata secara detail lahan pertanian yang terdampak. Setelah itu Mentan menyatakan akan membantu pemulihan lahan pertanian dengan anggaran Rp33,34 miliar,” katanya, beberapa waktu yang lalu.
Ia menjelaskan, anggaran dari Kementan tersebut diperuntukkan bagi bantuan berupa bibit, pupuk, dan lainnya itu senilai Rp23 miliar. Sedangkan sisanya sebesar Rp10 miliar lebih dialokasikan untuk reklamasi lahan yang rusak akibat bencana alam.
“Posisi saat ini untuk anggaran dari Kementan itu, khusus untuk berupa bibit, pupuk, dan lainnya lagi on going. Untuk yang alokasi reklamasi kemungkinan besar baru akan terealisasi pada September 2024 mendatang,” katanya.
Ia berharap kepada petani untuk tetap bersabar, karena realisasi bantuan dari Kementan tersebut memang membutuhkan beberapa syarat, agar bantuan jelas peruntukannya. Dia juga memperkirakan bila pada September lahan pertanian yang terdampak bencana alam tersebut berangsur pulih, maka pada penghujung tahun 2024 ini Sumbar akan mendapatkan hasil produksi padi yang maksimal.