Anggota Dewan Juri, Nurkasni Kasmabonti yang didampingi Ratna Willis mengungkapkan, sebagian besar peserta hampir tidak mengenal lagu bertema perjuangan Nusantara, seperti “Butet” (Batak) dan “Sabalun Tabik Matohari”/ “Perang PRRI” (Minang)”. Mereka lebih memilih lagu wajib nasional, seperti “Halo-halo Bandung”, “Maju Tak Gentar” , “Hari Merdeka”, “Garuda Pancasila” dan “Padamu Negeri”.
Memperebutkan Satu Juta Rupiah
Ketua Umum Tengsawer 83, Ir. Syaharpin Syaher menjelaskan, semula direncanakan pasukan yang beranggotakan kurang dari 50 orang tersebut akan menjalani outbond ‘aktivitas fisik dan mental dalam bentuk permainan, simulasi, diskusi dan petualangan’. Semua aktivitas tersebut dikompetisikan dengan semangat kemerdekaan untuk memperebutkan total hadiah Rp. 1.000.000 dan piala bergilir khusus “Solo Song Tembang Perjuangan Tengsawer 83”.
Kompetisi terdiri dari 2 jenis: kelompok dan per orangan. Kompetisi per orangan, misalnya solo song, pembuatan lampion merah putih, penari latar/ atraksi panggung tembang perjuangan (teatrikal). Sementara, kompetisi kelompok/ tim, misalnya “Penyelundupan Senjata ke Kubu Musuh dan Pemecah Kode Rahasia”.
“Diharapkan, mereka yang mengalami keterbatasan fisik juga bisa bergembira dalam Outbond Kemerdekaan alumni SMP 5 Padang Angkatan 83 ini,” pungkas alumnus Fakultas Pertanian Unand Angkatan 86, Syaharpin Syaher. (*)