PADANG, HARIANHALUAN.ID – Rentetan kejadian bencana alam yang menerjang sejumlah daerah di Sumatra Barat (Sumbar) beberapa waktu lalu berimbas negatif terhadap pergerakan sektor pariwisata yang menjadi salah satu tulang punggung utama perekonomian masyarakat dan daerah.
Pasca kembali dibukanya jalur Padang-Bukittinggi via Lembah Anai, sektor pariwisata Sumbar kembali menggeliat. Tahap pemulihan ini dinilai perlu didukung bersama-sama oleh semua unsur pentahelixwisata Sumbar.
Pemerhati Pariwisata Sumbar yang juga pakar lingkungan dari Universitas Negeri Padang (UNP), Prof Dr Indang Dewata menyebut, rentetan kejadian bencana yang melanda Sumbar beberapa waktu lalu, harus menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
“Kejadian bencana alam memang berimbas langsung terhadap sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat Sumbar. Jika terjadi bencana, otomatis minat kunjungan wisatawan akan berkurang,” ujarnya kepada Haluan Jumat (30/8).
Menurut Indang Dewata, upaya pemulihan sektor pariwisata Sumbar dari imbas rentetan bencana alam beberapa waktu lalu, sangat disayangkan kembali terganggu dengan adanya pemberitaan bernada pertakut soal ancaman gempa megathrust Mentawai.
Oleh karena itu kedepannya, baik pemerintah, masyarakat, media maupun unsur pentahelix wisata Sumbar lainnya perlu lebih kompak dan bergandengan tangan dalam menciptakan wisata yang aman dan nyaman ke Sumbar