Pemda Mulai Bangun Rumah Relokasi untuk Korban Galodo

Pembangunan rumah relokasi terpadu bagi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin atau korban galodo di Sumatera Barat resmi dimulai.

Pembangunan rumah relokasi terpadu bagi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin atau korban galodo di Sumatera Barat resmi dimulai.

TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Pembangunan rumah relokasi terpadu bagi masyarakat terdampak bencana banjir lahar dingin atau korban galodo di Sumatera Barat resmi dimulai.

Rumah relokasi terpadu itu dibangun di atas tanah seluas 3,8 hektar, tepatnya di kawasan Balai Benih Induk (BBI) Ladang Lawas Rambatan. Lokasi tersebut merupakan aset Pemprov Sumbar yang dihibah kepada Pemkab Tanah Datar. Diperkirakan, di lahan tersebut cukup untuk membangun sekitar 150 unit rumah.

Gubernur Sumbar Mahyeldi menyebut, untuk tahap pertama, pemerintah melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera 3 Kementerian PUPR akan membangun rumah relokasi sebanyak 60 unit. Peruntukannya untuk korban bencana di daerah Kabupaten Tanah Datar.

“Kedepan, secara bertahap akan dilanjutkan untuk daerah terdampak lainnya,” ungkap Mahyeldi.

Lebih jauh Mahyeldi mengatakan, pembangunan tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 134 hari arau lebih kurang empat bulan. Mahyeldi berharap, proses pembangunan dapat rampung lebih cepat dari target yang telah ditetapkan, karena ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat.

“Targetnya, ini akan selesai dalam waktu empat bulan. Tapi kalau bisa lebih cepat itu lebih baik, kasihan masyarakat kita,” ucap Mahyeldi. 

Diketahui, total luas lahan di kawasan Balai Benih Induk (BBI) Ladang Lawas Rambatan yang menjadi lokasi pembangunan rumah relokasi terpadu sekitar 20 hektar, sumber airnya juga lancar. Sehingga cocok untuk dimanfaatkan masyarakat penerima manfaat rumah relokasi sebagai area cocok tanam penunjang ekonomi keluarga.

“Saya berharap, mereka yang tinggal disini nantinya bisa bekerjasama dengan dinas terkait dalam rangka penyiapan benih dan berbudi daya ikan di lahan yang luasnya 20 hektar ini, khususnya bagi tanaman padi dan jagung,” harap Mahyeldi.

Mahyeldi kemudian mengapresiasi masyarakat yang sudah bersedia untuk direlokasi ke lokasi tersebut. Menurutnya, area ini akan lebih aman untuk ditinggali dibandingkan tempat sebelumnya.

Sementara itu Bupati Tanah Datar, Eka Putra dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pembangunan rumah relokasi terpadu bagi masyarakat Kabupaten Tanah Datar yang terdampak bencana ini.

Sebagai bentuk dukungan, Eka menyebut, pihaknya akan membantu penyediaan isi dapur untuk 60 buah rumah, pembangunan tempat ibadah, taman, dan embung.

“Kita dari Pemkab, akan membantu beberapa hal yang kita nilai itu penting, seperti isi dapur, sarana peribadatan, taman dan embung,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version