PADANG, HARIANHALUAN.ID– Pentingnya pemahaman akan selera pasar dan kebutuhan global untuk mendorong daya saing produk daerah, termasuk komoditas yang dihasilkan dari berbagai nagari di Sumatera Barat (Sumbar). Peran komoditi di tiap-tiap nagari sangat penting.
“Namun, penting juga untuk memahami apa yang diinginkan pasar. Jika kita punya produk bagus tetapi pasar tidak menerimanya, itu percuma,” ujar General Manager Pelindo Regional 2 Teluk Bayur, Ferrial Dunan Sidabutar, saat berbincang dengan Haluan Senin (23/9) di kantornya.
Hal ini kata Ferrial, sama halnya dengan perkembanga media saat ini, dimana ketika zaman dulu media cetak sangat merajai, namun dengan perkembangan pasar semua berpindah ke media online.
“Apa yang dilakukan Haluan sama dengan bagaimana kita bisa mendorong daya saing produk daerah,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa minyak kelapa sawit mentah (CPO) masih menjadi komoditas terbesar yang dikirim melalui Pelabuhan Teluk Bayur, menjadikan pelabuhan ini sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi utama di Sumbar. Selain CPO, ada semen yang dikirim PT Semen Padang ke berbagai negara.
“Sementara untuk komoditas lokal seperti gambir, kakao, cengkeh, dan juga ikan itu tak terlalu dominan,” katanya.
Ferrial juga menarik perbandingan antara kondisi Pelabuhan Teluk Bayur dan pelabuhan lain di Sumatera, seperti Aceh. Ia menyoroti bahwa pelabuhan di Sumbar masih lebih beruntung dalam hal perkembangan dan edukasi.
“Di Aceh, misalnya, komoditas unggulan seringkali diekspor melalui Medan, bukan dari Aceh sendiri, padahal Sabang dulu merupakan pelabuhan terbesar. Namun, di Teluk Bayur, kondisinya jauh lebih baik,” ungkap Ferrial yang didampingi SPV Komersial, Welli Afdonal dan Sementara itu, Pemimpin Perusahaan, Silvia Oktarice, menyampaikan Haluan tidak hanya mempertahankan eksistensinya sebagai media cetak, tetapi juga beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
“Kami memperkuat platform digital dan sosial media, agar dapat menjangkau audiens lebih luas, baik di Sumatra Barat maupun di luar daerah,” ujarnya didampingi Wakil Pemimpin Redaksi, Isra Hermanto dan Andri Yusran, Manager Iklan.
Dalam kesempatan itu Silvi juga memperkenalkan Haluan sebagai media cetak tertua di Sumatra yang terus berinovasi sejak berdiri pada Oktober 1948. Dalam waktu dekat katanya, tepatnya pada 1 Oktober mendatang, Haluan akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76.
Di usia yang semakin matang, Haluan terus melakukan ekspansi untuk memperkuat relasi dengan berbagai mitra, termasuk Pelindo Regional 2 Teluk Bayur. Silvia berharap bahwa ke depan, kolaborasi dengan Pelindo dapat ditingkatkan, terutama dalam bidang publikasi.
Isra Hermanto menambahkan, Haluan kini tidak hanya bergantung pada media cetak. Perusahaan telah memperluas jangkauan pembaca melalui platform online dan digital.
“Koran saja tentu tidak cukup menjangkau pembaca di luar Sumatra Barat. Namun, melalui digitalisasi, kita bisa mencapai audiens yang lebih luas, termasuk di perantauan, di mana jumlah pembaca jauh lebih besar,” ungkapnya.
Haluan juga memiliki kanal “Haluan Nagari,” sebuah platform yang bersinergi dengan pemerintah nagari di Sumbar untuk mengedukasi masyarakat dan mendukung pembangunan komoditas di daerah tersebut.
“Semakin kuat pembangunan komoditi nagari, semakin besar pula kontribusi Teluk Bayur sebagai pelabuhan utama,” jelas Andri Yusran.
Dikatakan Andri Yusran, audiensi ini menjadi langkah strategis bagi kedua belah pihak, baik Pelindo Regional 2 Teluk Bayur maupun Harian Haluan, dalam memperkuat peran masing-masing di tengah perkembangan zaman.
“Media yang responsif terhadap perubahan pasar dan digitalisasi, serta pelabuhan yang mendukung pertumbuhan komoditas lokal, menjadi kunci keberhasilan sinergi ini di masa mendatang,” tutupnya. (*)