Tutup Sementara, Perpustakaan Pantai Gandoriah Bakal Dijadikan Library Tourism

Perpustakaan Mr. H Sutan. Mohd Rasjid di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman berhenti beroperasi sementara karena akan direnovasi

Perpustakaan Mr. H Sutan. Mohd Rasjid di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman berhenti beroperasi sementara karena akan direnovasi

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Perpustakaan Mr. H Sutan. Mohd Rasjid di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman berhenti beroperasi sementara karena akan direnovasi untuk dikembangkan sebagai library tourism/

Sejak awal tahun, buku-buku dan sarana membaca yang ada di dalamnya dipindahkan ke gedung perpustakaan baru yang terletak di jalan By Pass Jati Pariaman.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman, Muhammad Syukri mengatakan, gedung perpustakaan lama tersebut sengaja dikosongkan. Sebab, pemko akan merenovasinya dengan konsep library tourism.

“Semua buku hingga perabotan yang layak pakai kita pindahkan ke gedung perpustakaan baru. Sementara gedung lama sengaja dihentikan dulu operasinya karena mau direnovasi,” kata Syukri.

Ia menerangkan, bangunan perpustakaan Mr. H Sutan. Mohd Rasjid sudah cukup tua, sehingga memerlukan peremajaan. Lokasinya yang strategis karena berada di kawasan wisata juga sangat cocok untuk menyulap konsepnya menjadi berbasis wisata.

Kendati begitu, Syukri belum memastikan kapan renovasi gedung perpustakaan lama itu terlaksana. Ia berharap, rencana tersebut dapat berjalan pada tahun depan, apabila rencana anggarannya disetujui.

“Gedung perpustakaan lama itu sebelumnya cukup diminati masyarakat. Lokasinya strategis karena berada di dekat stasiun kereta api dan kawasan Pantai Gandoriah,” paparnya.

Berdasarkan pantauan Haluan, gedung perpustakaan yang berdekatan dengan pentas Gandoriah itu tampak terbengkalai. Aktivitas keramaian di sekitarnya, membuat bangunan tersebut cukup terabaikan.

Sementara itu, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman juga belum bisa menganggarkan buku dan peralatan baru untuk mengisi gedung perpustakaan baru. Penambahan buku dan perabotan untuk mengisi perpustakaan representatif tersebut juga akan dilaksanakan pada tahun mendatang.

Pihaknya tengah menunggu dana alokasi khusus (DAK) dari pusat yang dianggarkan sebanyak Rp700 juta untuk pengadaan buku, Rp500 juta untuk perabotan, dan Rp500 juta untuk kegiatan non fisik.

“Kita menunggu dana alokasi khusus dari pusat untuk pengadaan buku dan perabotan baru, itu rencana realisasinya pda tahun 2025,” ungkapnya. (*)

Exit mobile version