PADANG, HARIANHALUAN.ID–Tim pengabdian masyarakat Prodi Sosiologi Universitas Negeri Padang (UNP) bersama dengan KPU Padang Panjang menggelar pelatihan pengembangan pendidikan pemilih Pilkada untuk guru IPS, PKN dan perwakilan institusi pemerintah, Selasa (1/10/202) di Hotel Rangkayo Basa.
Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Sosiologi UNP diketuai oleh Dr. Eka Vidya Putra, S.Sos., M.Si., dengan anggota tim Dr. Reno Fernandes, M.Pd., dan Haldi Patra, M.Hum. Pengabdian bertajuk “Pelatihan Pengintegrasian Pendidikan Politik kepada Guru MGMP Sosiologi” ini diselaraskan dengan program KPU yang bertujuan meningkatkan pemahaman tentang kepemiluan di kalangan guru.
Komisioner KPU Kota Padang Panjang, Masnaidi B, S.Kom, M.AP, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membekali kepala sekolah dan guru dengan pengetahuan kepemiluan yang relevan, agar mampu menyampaikan informasi secara efektif kepada siswa, terutama pemilih pemula. Untuk itu pihaknya bekerjasama dengan tim pengabdian masyarakat Prodi Sosiologi UNP “Guru memiliki peran strategis dalam memberikan pendidikan politik kepada siswa. Pemahaman yang benar akan membuat pemilih lebih kritis dan cerdas dalam menghadapi pemilu,” ungkapnya.
Masnaidi menegaskan pentingnya peran guru dalam menyampaikan nilai-nilai demokrasi kepada siswa, terutama dalam masa krusial menjelang Pilkada 2024. “Kita harapkan guru dapat menanamkan kesadaran politik sejak dini, sehingga tercipta generasi yang peduli terhadap hak dan tanggung jawab politik mereka,”katanya.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Sosiologi UNP Dr. Eka Vidya Putra, S.Sos., M.Si., turut memberikan pandangannya terkait pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan kesadaran politik di kalangan guru dan siswa. Ia menekankan bahwa pendidikan politik harus menjadi bagian integral dalam proses pembelajaran di sekolah, terutama menjelang Pilkada 2024.
“Kami melihat bahwa peran guru sangat strategis dalam membentuk generasi pemilih yang cerdas dan kritis. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para guru tidak hanya memahami sistem pemilihan umum, tetapi juga mampu mengintegrasikannya ke dalam materi pembelajaran yang mereka sampaikan kepada siswa. Pemilih pemula merupakan kelompok penting yang harus mendapat perhatian khusus, karena mereka akan menjadi penentu masa depan demokrasi kita,” ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Prodi Sosiologi UNP Dr. Eka Vidya Putra, S.Sos., M.Si
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kolaborasi antara akademisi dan lembaga pemilihan, seperti KPU, merupakan langkah yang tepat untuk memperkuat pendidikan politik di sekolah. “Melalui sinergi ini, kami dapat memastikan bahwa informasi mengenai pemilu disampaikan dengan cara yang mudah dipahami dan relevan bagi siswa. Ini tidak hanya soal teknis pemilu, tetapi juga tentang membangun kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara,”katanya. Eka juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga mampu menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung demokrasi yang lebih baik. “Pendidikan politik bukan hanya tanggung jawab KPU, tapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi dan pendidik. Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sangat penting dan strategis untuk masa depan demokrasi di Indonesia,”ujar Eka Vidya Putra yang juga dosen Sosiologi UNP ini.