PADANG, HARIANHALUAN.ID — Media massa, terutama media cetak memasuki masa disrupsi digital. Di mana tantangan semakin berat, karena perubahan pola masyarakat yang beralih ke digital. Sudah banyak media arus utama yang tutup karena kondisi ini. Namun, semua harus berpikir untuk keluar dari kondisi ini, yaitu dengan sebuah inovasi.
“Hanya dengan keberanian untuk berinovasi dan berani keluar dari kondisi sekarang, media cetak seperti Koran Haluan kita ini bisa keluar dari situasi ini. Jangan takut untuk berinovasi dan mencoba,” kata Owner Basko Group, H. Basrizal Koto di depan puluhan karyawan Haluan saat bersilaturahmi dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Haluan Ke-76, Kamis (3/9).
Basrizal Koto yang datang didampingi istri tercinta, Elita Basko dan anak-anaknya, Zico Basko, Bernando Basko, Wendoky Basko; serta Direktur Pengawasan Mall dan Hotel Basko Group, Robby Wiryawan menyebutkan, sebuah inovasi itu muncul karena ada keberanian untuk mencoba. Karena dengan hanya sudah berani mencoba saja, itu sudah dikategorikan sukses.
“Kalau kita punya inovasi, namun tak berani mencoba untuk melakukannya, itu sama saja tak jalan sama sekali. Jadi, dengan kondisi saat ini diharapkan kepada semua karyawan untuk bisa berpikir inovatif,” katanya.
Lebih lanjut H. Basrizal Koto menyebut, Harian Haluan yang saat ini masih bisa bertahan dengan kondisi yang serba sulit itu sudah sangat luar biasa. Pasalnya, sudah banyak media massa yang harus gulung tikar karena disrupsi digital.
“Sudah banyak yang tutup kan media saat ini? Ya, semua sudah beralih. Kita tak bisa membayangkan sepuluh tahun lalu akan sampai pada kondisi saat ini. Televisi yang sangat jaya-jayanya, saat ini hilang. Telkom dengan telepon rumahnya, juga sudah tak ada lagi. Semua sudah berubah. Sudah luar biasa Haluan bisa bertahan saat ini,” katanya.
Saat ini Basko Group, kata H. Basrizal Koto, tengah membangun mall terbesar di Sumatera yang berlokasi di Jalan By Pass, Kota Padang. Banyak yang berpikir dengan kondisi ekonomi saat ini, membangun mall itu hal yang tak masuk akal. Namun, semua itu dipatahkan dengan sebuah keberanian untuk menyajikan sebuah mall dengan konsep yang berbeda.
“Di Basko City Mall itu nantinya, tak hanya untuk belanja, namun semuanya ada di sana. Bahkan kita sediakan ruangan yang luas yang bisa dipakai untuk pameran seni, tari, bahkan UMKM. Haluan juga sudah harus berpikir kalau mall ini jadi, apa yang bisa dilakukan di sana. Jangan hanya mengandalkan ini (koran) namun sudah mulai berpikir kreatif dan inovatif,” ujarnya.
Ia mencontohkan, seperti membuat pojok UMKM atau wisata dengan melibatkan 19 kabupaten/kota yang ada di Sumbar. Haluan bisa berkolaborasi dengan kabupaten/kota, misalnya Kabupaten Solok, apa yang mau mereka tampilkan di sana. Apakah itu kerajinan UMKM, wisata tari, seni, dan lain sebagainya. Nanti dari kesepakatan itu, bisa menjadi profit baik untuk mall dan begitu juga Haluan.
“Jadi, seperti itu cara berpikirnya. Kalau sekarang cuma jualan koran susah. Mulailah pikirkan masing-masing apa yang bisa dikolaborasikan Haluan dengan Basko City Mall nantinya. Bahkan kalau mau berkantor di sana juga bisa,” tuturnya.
Marwah Orang Minang
Selain memotivasi para karyawan, H. Basrizal Koto juga menceritakan awal mula ia berani membeli merk Haluan dari pemilik lama keluarga H. Kasoema. Di mana saat itu banyak yang memintanya untuk mempertahankan Haluan karena ini marwah orang Minangkabau.
“Sebagai salah satu koran tertua, warisan ini tetap harus dijaga sampai kapan pun. Saat ini berumur 76 tahun harapannya bisa 100 tahunan atau lebih. Ini marwah yang harus kita jaga. Saya mau, meski dalam kondisi yang sulit, Haluan tetap ada,” ungkapnya.
Bagi ia dan keluarga meski secara profit Haluan memang tak begitu menggembirakan, namun dengan tetap eksis dan masih bertahannya Haluan sampai usia saat ini itu sudah jadi kebanggaan luar biasa. “Tetap jaga Haluan ini karena ini marwah kita orang Minang,” katanya.
Sementara itu, Pemimpin Umum Haluan, Zul Effendi, menyampaikan, dalam masa disrupsi saat ini Haluan tetap terbit meski dengan tiras oplah yang tak seperti masa jayanya di era 80-an. Bahkan dalam perjalanannya di bawah naungan Basko Group semenjak 2010, tak pernah tak cetak sehari pun, kecuali hari libur nasional.
Selain cetak, kata Zul Effendi, Haluan saat ini juga didukung dua platform digital, yaitu harianhaluan.com dan harianhaluan.id. “Ini untuk penguatan di era digital saat ini, Pak Bas,” katanya.
Dikatakannya, masa sekarang media massa tak lagi pada posisi bersaing namun berkolaborasi. Bahkan semenjak beberapa tahun terakhir Haluan bekerja sama dengan Harian Singgalang untuk proses pra cetak dan cetak. Begitu juga proses distribusi koran ke 19 kabupaten/kota yang mengandalkan armada bersama. Ini agar bisa menghemat dalam sirkulasi koran,” tuturnya.
Inovasi yang disebutkan H. Basrizal Koto menurutnya memang sudah harus dilakukan setiap saat. Tak ada lagi kata tak mau atau tak bisa dalam mengerjakan sesuatu. “Kami di Haluan akan menjalankan semua amanah yang diberikan keluarga (H. Basrizal Koto) untuk menjaga Haluan dan melakukan inovasi untuk keberlangsungan hidup media ini ke depan,” katanya.
Terkait tawaran menghadirkan pojok wisata, UMKM, atau seni di Basko City Mall juga akan segera dirembukkan dengan tim Haluan. Menurutnya, ini bisa diwujudkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi media dan juga Basko City Mall sendiri.
“Ini akan kami lakukan di Haluan dengan tetap menjadikan pengelolaan informasi sebagai basisnya. Apalagi setiap bulan kami selalu turun ke kabupaten/kota dan nanti ini bisa kami komunikasikan. Bahkan kalau kami dapat tempat di Basko City Mall nanti, kami akan bikin pusat informasi media di sana. Terima kasih, Pak Bas dan keluarga,” tuturnya. (*)