PADANG, HARIANHALUAN.ID – Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat atau KPU Sumbar menggencarkan sosialisasi guna meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya pemilih pemula atau baru pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Salah satunya lewat metode pendekatan film yang berjudul Tepatilah Janji.
Plh Ketua KPU Sumbar Jons Mandi mengatakan, KPU melakukan pendekatan alternatif dalam rangka mengajak dan meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November 2024 mendatang.
Film ini mengandung makna dan pesan tentang demokrasi di Indonesia yang disutradarai oleh Garin Nugroho, yang berkisah tentang keluarga Pertiwi dengan 3 anaknya. Ketika politik masuk ke rumah, Adam yang sedang menjadi Kepala Desa masuk ke dalam politik Pilkada yang penuh kompetisi dan kompleksitas tanpa etika.
Hal ini membawa reaksi beragam dari istrinya Tari dan adik-adiknya, Sekar dan Isham. Ditambah urusan cinta Pak Janji dengan ibu Pertiwi yang menjanda. Menampilkan realitas kekinian yang menguji proses dan etika seorang pemimpin dalam Pilkada yang semakin mendekat.
“Adam didesak maju Pilkada oleh mertuanya. Berhadapan dengan kandidat lainnya, Rahayu– yang rajin memberi warga agar memilihnya. Sedangkan Adam selalu didekatkan dengan bermacam makelar politik, yang diposisikan sebagai pihak yang akan dirugikan jika Rahayu jadi bupati,” katanya, di pemutaran perdana di CGV Padang, Jumat (11/10).
Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Hubungan, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia KPU Sumbar itu mengatakan, film Tepatilah Janji berdurasi 1 jam 45 menit ini dibintangi oleh Cut Mini (Ibu Pertiwi), Ibnu Jamil (Pak Janji), Bima Zeno (Adam), Shenina (Tari), Faradina, Kevin Abani, Givina Lukita, dan Siti Fauziah.
Dikatakannya, Adam akhirnya memutuskan ikut pemilihan bupati melawan Rahayu, dan akhirnya Adam terpilih dengan suara terbanyak. Setelah dilantik jadi bupati, Adam pun diminta memuluskan permintaan-permintaan para makelar yang menyokongnya.
Namun, Adam menolak. Ia tidak memberikan jalan pada proyek-proyek yang bersifat kepentingan pribadi dan memilih melaksanakan proyek yang diam-diam telah disiapkan untuk masyarakat di kabupatennya. Seperti proyek pembangunan waduk dan irigasi, yang sejak semula menjadi impian masyarakat di desanya.
Terlihat pesannya bahwa karakter calon pemimpin itu tidak goyah saat dirinya yakin berada di atas kepentingan masyarakat yang lebih luas. Keinginan untuk maju, dengan siapapun berkoalisi, ia lakukan demi mencapai visi dan misi mensejahterakan masyarakat.
“Saat ini, KPU Sumbar makin intensif melakukan sosialisasi para pemilih, yang terbagi-bagi dalam segmen-segmen, seperti generasi milenial dan pemilih pemula. Salah satunya lewat film,” katanya.
Selain pemutaran film, juga secara berkala dilakukan sosialisasi dengan nama Kafe Pilkada, Lapau Pilkada, dan di beberapa kabupaten seperti Mentawai, Solok Selatan, Dharmasraya dengan acara kesenian. “Di kabupaten yang tidak ada bioskop, kita upayakan nobarnya melalui layar tancap,” ujarnya.
Ia menambahkan, nobar film Tepatilah Janji yang diproduksi oleh KPU RI ini digelar KPU Sumbar sebanyak 3-4 kali, dengan mengundang 100 orang dari berbagai segmen pemilih. Begitu juga di kabupaten dan kota oleh KPU setempat.
“Ini semua kita lakukan agar partisipasi pemilih diharapkan meningkat yang hanya 75,6 persen pada Pemilu Pileg/Pilpres Februari 2024 lalu, bisa naik hingga 85 persen, sesuai target pemilih kita,” ucapnya. (*)