HARIANHALUAN.ID – Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI) memilih RSUP Dr. M. Djamil dalam menggelar Bakti Sosial Operasi Hernia Inguinalis dengan Teknik Laparoskopi, Sabtu (12/10).
Ketua Umum Perhimpunan Bedah Anak Indonesia (PERBANI), dr. I Made Darmajaya, SpBA, Subsp. D.A.(K) mengatakan pemilihan tersebut lantaran fasilitas RSUP M. Djamil dinilai cukup maju, lengkap dan memadai untuk dilakukan tindakan bedah minimal invasif level Indonesia.
“Kami lihat alat-alat yang tersedia lengkap tidak kalah dengan luar negeri, bahkan berbagai merek pun ada. RSUP Dr. M. Djamil Padang ini telah menjadi salah satu pusat unggulan yang memberikan layanan bedah anak dengan standar kualitas tinggi, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia,” ucapnya.
Ia menambahkan pada Bakti sosial ini, Perbani menargetkan 12 orang anak akan dilakukan operasi hernia gratis.
“Untuk gelombang pertama tadi sudah ada dua anak, kuota kita ada 12 anak dan sekarang tindakan nya masih berlanjut,” ujarnya saat ditemui awak media.
Dr. I Made Darmajaya menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada anak-anak yang membutuhkan, terutama mereka yang menderita hernia inguinalis.
Di mana nantinya operasi akan dilakukan dengan teknik laparoskopi, yang merupakan teknik bedah minimal invasif yang dapat mempercepat proses pemulihan dan meminimalkan rasa sakit pada pasien.
“Operasi dilakukan dengan cara metode terbaru, tanpa bekas luka dan penyembuhan pasien hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam,” ujar I Made Darmajaya.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini digelar bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga bagian dari upaya besar untuk menciptakan akses layanan kesehatan yang lebih merata dan terjangkau di seluruh Indonesia.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, hernia inguinalis terjadi ketika sebagian usus menonjol melalui titik lemah di dinding perut bagian bawah, yang sering kali menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada anak-anak. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Dengan teknik laparoskopi, tim bedah dapat melakukan operasi melalui sayatan kecil yang lebih sedikit menyebabkan trauma pada jaringan, mengurangi risiko infeksi, serta mempercepat masa pemulihan pasien.
“Metode ini sejalan dengan perkembangan teknologi dalam dunia bedah, yang mengutamakan keselamatan pasien dengan waktu pemulihan yang lebih singkat,” katanya.
Dalam program ini pihaknya melibatkan tenaga medis profesional, mulai dari dokter spesialis bedah anak hingga perawat dan staf medis dari berbagai institusi kesehatan di Indonesia.
Keterlibatan para dokter muda dan residen bedah anak diharapkan dapat memperkaya pengalaman dan wawasan mereka dalam penanganan kasus-kasus klinis anak yang memerlukan tindakan bedah.
Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang, Dr. dr. Dovy Djanas SpOG KFM MARS, mengapresiasi Perbani karena telah memberikan kepercayaan rumah sakit rujukan di Sumatra ini sebagai salah satu tuan rumah.
“Kita bisa menyaksikan kegiatan ini memberikan kontribusi positif untul layanan kesehatan pada masyarakat. RSUP M. Djamil merasa bangga dan memberikan apresiasi ditunjuk untuk tempat bulan Bakti Bedah Anak Nasional yang tentunya merupakan kegiatan sangat penting. Kita ingin bagaimana bisa mensupport kegiatan agar bisa berkelanjutan,” tuturnya.
Dovy Djanas mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan utama di Sumbar, pihaknya mengukuhkan komitmen untuk terus berperan aktif dalam pengembangan pelayanan kesehatan, khususnya di bidang bedah anak.
“Kita terus memberikan layanan bedah anak dengan standar kualitas tinggi, baik dari segi teknologi maupun sumber daya manusia. Tidak hanya menjadi pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Sumatera Barat, tetapi juga bagi seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Ia berharap, program ini dapat menjadi contoh yang menginspirasi inisiatif serupa di berbagai rumah sakit lainnya, guna memperluas akses kesehatan anak di seluruh pelosok negeri sehingga menciptakan sistem kesehatan yang lebih baik, merata, dan inklusif untuk semua anak di Indonesia.
Perwakilan Bedah Anak Sumbar, Dr dr. Yusirwan yusuf spBA (K) Mars Fisqua menambahkan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari acara bulan bedah anak yang sebelumnya sudah dilakukan pengenalan secara minimalis dan kali ini pilihannya adalah di Kota Padang.
“Kita pilih Kota Padang karena alat-alat untuk operasi sangat memadai dan kita menjaring pasien-pasien yang kurang mampu itu melalui puskesmas-puskesmas diwilayah Kota Padang,” katanya.
Kegiatan ini di RSUP Dr. M Djamil Padang, pasien nantinya difasilitasi tanpa biaya sedikitpun dengan teknik operasi yang sangat minim luka bekas operasi.
Ditempat yang sama, Pengurus pusat PERBANI dr. Alifi Maulidyan SpBA menceritakan dengan teknik laparaskopi ini bisa meminimalisir nyeri dan waktu tindakan yang hanya sekitar 15 menit.
“Tadi saya mengoperasi seorang anak laki-laki usia 5 tahun dengan kasus hernia di sisi kiri menggunakan teknik laparaskopi dengan satu sayatan. Lazimnya dikerjakan dengan 3 sayatan namun dengan instrumen khusus kita bisa mengerjakan hanya dengan satu sayatan. Sehingga bekas luka lebih sedikit, nyeri minimal dan obat-obat lebih sedikit,” ujarnya.
Pengurus pusat Perbani lainnya, dr. Yuanico Lirauka SpBA menambahkan dengan teknik yang minim bekas luka ini masyarakat bisa menjadi lebih tenang dan tidak takut untuk melakukan operasi. (h/yes)