“Penambahan materi muatan lokal tersebut pada prinsipnya untuk membekali peserta didik dengan adat dan agama, sekaligus untuk melestarikan kearifan lokal yang tentunya akan bermanfaat dan menjadi bekal bagi mereka di masa depan. Pembelajaran muatan lokal PKBAM dan PUPB sudah dimulai sejak Tahun Ajaran 2022/2023 pada satuan jenjang pendidikan SD/SMP negeri dan swasta se Kota Bukittinggi,” ujar Herriman.
Diakuinya, sektor pendidikan menjadi salah satu sektor yang mendapatkan perhatian khusus dari Pemko Bukittinggi. Berbagai program digulirkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Bukittinggi.
Selain penambahan muatan lokal bagi siswa SD dan SMP, imbuh Herriman, Pemko Bukittinggi juga membebaskan iuran uang komite siswa pada jenjang pendidikan SLTA, SMK, SLB negeri dan swasta di Kota Bukittinggi melalui program Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sejak 2022 lalu.
“BKK ini merupakan bantuan yang diberikan Pemko Bukittinggi kepada Pemprov Sumbar untuk membebaskan iuran komite siswa SMA, SMK dan SLB negeri di Kota Bukittinggi. Sedangkan untuk siswa SMA, SMK dan SLB swasta, BKK digulirkan melalui hibah pemko pada Bagian Kesra Setdako Bukittinggi. BKK ini telah kita anggarkan sejak 2022 lalu. Siswa yang mendapatkan BKK ini adalah siswa yang ber-KK dan ber-KTP Bukittinggi,” ucapnya.
Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Bukittinggi, Hendri juga menambahkan,
pada 2024 ini Bukittinggi menjadi satu-satunya daerah di Sumbar yang menerima penghargaan anugerah Merdeka Belajar 2024 dari Kemendikbudristek RI. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang telah meningkatkan layanan pendidikan yang berkualitas melalui implementasi kebijakan Merdeka Belajar di daerahnya.