Tidak hanya karena perannya sebagai kontributor utama terhadap PDB nasional, sumber pendapatan negara, dan penciptaan lapangan kerja, juga karena Industri pengolahan berperan penting dalam realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja.
Menurutnya, untuk mewujudkan kinerja industri pengolahan, Kementerian Perindustrian telah mengeluarkan kebijakan terkait hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, pemanfaatan teknologi dan digitalisasi melalui program Making Indonesia 4.0, pengembangan industri hijau, serta penguatan SDM industri sebagai fondasi dari kebijakan-kebijakan tersebut.
“Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kementerian Perindustrian telah diapresiasi oleh banyak pihak. Tugas kita adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian yang telah diperoleh selama ini,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta kepada sivitas akademika Politeknik ATI Padang agar mulai memikirkan tantangan dari Bapak Menteri bagi Politeknik ini dan bersama-sama berupaya mewujudkannya.
“Saya berharap para lulusan Politeknik ATI Padang dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan, terus mengembangkan kemampuan, serta membangun jejaring dengan sesama alumni, kampus, dan dunia industri,” ucapnya. (*)