PADANG, HARIANHALUAN.ID — Ketua Umum Badan Koordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumbar, Sepri Wandi menegaskan, sejarah telah mencatat bahwa Sumbar adalah tanah kelahiran sederetan tokoh pemuda pendiri bangsa.
Sejak zaman era perjuangan merebut kemerdekaan sampai sekarang pun, Sumbar terus mencetak generasi muda berpendidikan tinggi yang pergerakan dan pemikirannya terus mewarnai sejarah panjang peradaban bangsa Indonesia sampai saat ini.
“Pada dasarnya, pendidikan tinggi itu belum cukup untuk mengisi kemerdekaan. Generasi muda hari ini harus dibekali berbagai pengalaman agar menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif.,” ujarnya.
Ia menekankan, sebagai generasi penerus, pemuda adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Untuk itu, para pemuda sudah seharusnya dibekali dengan softskill maupun hardskill agar bisa mengambil peran dalam mengisi kemerdekaan yang diraih para pejuang terdahulu.
“Tantangan pemuda hari ini dengan masa lalu sangat berbeda. Jika pemuda dahulu memperjuangkan kemerdekaan langsung turun ke medan perang, maka sekarang pemuda dituntut untuk mempertahankan kemerdekaan,” ucapnya,
Ada banyak cara yang bisa dilakukan pemuda untuk mengisi cita-cita kemerdekaan Indonesia yang telah susah payah diraih para pejuang. Salah satunya dengan cara terus mengasah diri untuk menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompleks, yang hanya bisa ditaklukkan dengan kolaborasi dan sinergi yang optimal antara pemerintah dan kaum muda.
Di satu sisi, pemerintah harus memastikan ketersediaan ruang bagi pemuda untuk berinovasi. Sementara di sisi lain, para pemuda harus senantiasa mengasah diri agar tidak tergilas oleh roda perkembangan zaman.
“Harus ada inovasi yang dilakukan pemuda sehingga bisa menjadi sebuah kreativitas. Pemerintah pun harus terus melancarkan program-program pengayaan, bisa berbentuk pelatihan dan sebagainya. Kreativitas pemuda harus diwadahi agar mereka bisa menjadi agen perubahan,” ucapnya.
Pemuda harus dibekali dengan kreativitas dan inovasi. Hal ini penting untuk memungkinkan pemuda mampu menciptakan pekerjaan setelah menyelesaikan proses pendidikan. “Sehingga setelah lulus, mereka tidak mencari kerja. Tapi mampu membuka lapangan pekerjaan, membuka usaha-usaha yang mampu menyerap tenaga kerja,” ucapnya.
Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah harus terus menjadikan program peningkatan kapasitas pemuda sebagai prioritas utama. Pemerintah mesti mendorong serta memberikan kesempatan bagi pemuda untuk mengembangkan bakat dan pengetahuannya.
“Namun begitu, yang namanya sebuah perjuangan tentu harus melewati proses, pemuda harus sabar melewati semua proses itu. Karena tidak ada yang instan, Pada momentum sumpah pemuda ini, kami minta seluruh pemuda untuk mengisi kemerdekataan dan ikut serta merawat keutuhan bangsa,” katanya. (h/fzi)