Pemerintah memperkirakan tiga juta hektare sawah baru, bisa menjamin generasi bangsa hingga 80 tahun ke depan, dengan eksponensial penambahan penduduk dan kebutuhan konsumsi pangan nasional. Terkait status kepemilikan yang akan diberlakukan program cetak sawah, Sudaryono menyampaikan, lahan bisa milik pemerintah atau perorangan.
Intinya, pemerintah akan segera melakukan program cetak sawah. “Nanti tinggal kami atur skema. Jadi bukan kok terus kami datang ke hutan lindung, hutan apa, main tebang-tebang. Maksud saya ini supaya tidak misleading,” ujar Sudaryono.
Dia menekankan, lahan yang digunakan sifatnya merupakan lahan rawa, yang sudah sekian lama tidak pernah termanfaatkan. “Kita manfaatkan, drainasenya kita perbaiki, airnya kita alirkan. Kemudian keasamannya kita netralisasi sehingga lahan-lahan itu bisa ditanami,” ucap Sudaryono. Dia menambahkan, target tiga juta hektare lahan cetak sawah tidak berada di satu hamparan saja, melainkan terbagi-bagi di beberapa titik wilayah. (*)