SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Upaya pengentasan wilayah tanpa sinyal telekomunikasi alias blank spot terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Pemkab Solsel). Dalam tiga tahun terakhir titik blank spot terus mengalami penurunan dari sebelumnya sebanyak 39 titik, saat ini tersisa 13 titik saja.
Bupati Solok Selatan melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Firdaus Firman mengatakan, terus berkurangnya titik-titik blank spot ini dilakukan baik melalui kerja sama pemerintah dengan penyedia jasa telekomunikasi, maupun insiatif langsung dari provider tersebut.
Sejak 2021 lalu, sudah terdapat pembangunan sebanyak 22 menara telekomunikasi oleh berbagai provider telekomunikasi di beberapa wilayah Solok Selatan.
Bersamaan dengan itu, tiga tahun terakhir Solok Selatan juga mendapatkan mendapatkan bantuan Akses Internet (AI) VSAT dari Bakti Komdigi untuk fasilitas pelayanan publik, seperti sekolah puskesmas, kantor pemerintahan dan lainnya.
“Dalam tiga tahun terakhir khususnya di tahun 2024 ini, Solok Selatan mendapatkan bantuan AI VSAT dari pusat sebanyak 82 unit di seluruh kecamatan. Sehingga totalnya ditambah bantuan tahun-tahun sebelumnya menjadi 116 unit,” kata Firdaus didampingi Kabid Aptika Tomy Fernandes, Kamis (5/12/2024).
Jumlah titik bantuan tersebut, menurutnya akan terus bertambah, karena saat ini juga terdapat 53 titik baru yang sedang disurvei oleh Bakti Kominfo di Solok Selatan.
Sementara itu, untuk daerah blank spot yang sulit terjangkau oleh provider telekomunikasi, pemerintah kabupaten menggandeng PT PLN Icon Plus untuk melakukan pembangunan internet kabel (fiber optik) ke berbagai fasilitas publik, seperti kantor wali nagari, sekolah dan puskesmas. Beberapa nagari tersebut, seperti Pakan Rabaa Timur, Simancuang Pauh Duo, Tandai Lubuk Gadang Tenggara, dan Lubuk Ulang Aling.
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan pun mengapresiasi PT Telkom Indonesia yang telah menuntaskan sambungan kabel fiber optiknya hingga internet kabel sudah mencapai seluruh ibukota kecamatan di Solok Selatan, termasuk Sangir Batang Hari, serta Sangir Balai Janggo. (*)