Pariwisata Berangsur Pulih, Kabupaten Solok Mulai Didatangi Investor

Bupati Solok Epyardi Asda bersama Kadis Kominfo Deni Prihatni, Sekretaris Kominfo Syafriwal dan Sekretaris Dinas Budaya dan Pariwisata Elafki saat melihat lokasi wisata yang akan dikembangkan di Danau Singkarak. IST

SOLOK, HALUAN — Krisis akibat pandemi Covid-19 berdampak cukup berat pada berbagai sektor. Pengendalian wabah yang sudah melanda sejak tahun lalu terus dipercepat untuk memulihkan kembali perekonomian, salah satunya pada sektor pariwisata.

Tak telat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok bergerak cepat untuk mengembalikan geliat pariwisata, salah satunya dengan membuak kran investasi. Hal ini tentunya sesuai dengan Sumber Daya Alam (SDA) kabupaten penghasil beras ini dikenal memiliki banyak potensi.

Tercatat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, ada puluhan destinasi dari beberapa nagari di Kabupaten Solok mulai konsisten mengembangkan sebuah konsep wisata yang layak dijual ke wisatawan.

Peluang investasi mulai dirasakan, terutama pada pengelolaan di kawasan dermaga Singkarak. Bahkan pemerintah daerah dengan jelas menyampaikan komitmen, akan mempermudah perizinan bagi para investor yang berinvestasi di Kabupaten Solok.

Kabar baiknya, salah satu investor melalui CV. Anam Daro tertarik mengembangkan wisata di Danau Singkarak.

“Ini bukan hal mudah menarik investor, di masa pandemi yang serba terbatas ditambah tentunya ada stigma negatif soal tanah di Sumbar. Di sini CV.Anam Daro tertarik mengembangkan wisata. Dan kami di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) dan Tenaga Kerja (Naker) Kabupaten Solok menyambut baik ini,” ucap Sekretaris DPMTSP Naker, Bujang Latif.

Lebih lanjut diungkapkannya, selama ini Kabupaten Solok belum berhasil mencapai target dalam urusan penanaman modal baik yang ditargetkan provinsi maupun pusat. Dengan adanya investor yang masuk ke Kabupaten Solok menjadi iklim yang baik untuk pariwisata.

“Artinya ini menambah untuk target, terkait izin tanah yang diajukan ini sudah sesuai aturan dan kami sebagai dinas yang melakukan pelayanan peizinan  juga sudah berkoordinasi dengan dinas teknis sepeti PUPR dan dinas terkait,” katanya.

Dijelaskannya, dari koordinasi dengan dinas teknis, pembangunan yang dilakukan oleh investor CV. Anam Daro sudah sesuai atau tidak ada yang dilanggar.

“Dari koordinasi kami dengan dinas teknis terkait. Tidak ada pelanggaran seperti reklamasi (penimbunan danau). Yang ada penataan atau merapikan agar menarik minat wisatawan,” ucapnya.

Diungkapkannya, pembangunan wisata juga mengacu pada Peraturan Menteri PUPR nomor 28/PRT/M/tahun 2015. Dalam peraturan tersebut dijelaskan pada pasal 20 ayat 2 poin e. Sepadan danau boleh dipergunakan untuk kepentingan pariwisata, olahraga dan keagamaan.

Tak hanya pariwisata, dalam pasal 20 dalam pasal 23 tersebut ada beberapa poin yang dijelaskan yakni, pertama sempadan danau hanya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan tertentu dan bangunan tertentu, seperti penelitian, pariwisata, olah raga, aktivitas budaya dan keagamaan.

Sementara bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi prasarana jalan, jembatan, dermaga dan fasilitas lainnya.

Sementara itu Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah mendorong percepatan dalam pengurusan izin. Hal ini disampaikannya beberapa waktu lalu di Padang.

Ia menyampaikan, kemudahan perizinan investasi atau izin usaha di Sumatera Barat (Sumbar) menjadi perhatian penting terutama dalam upaya pemulihan ekonomi selama pandemi Covid-19 ini.

“Kita harus beri kemudahan perizinan berusaha dalam rangka peningkatan investasi di Sumbar,” kata Mahyeldi.

Seperti diketahui, fasilitas penginapan yang representative di Kabupaten Solok masih minim, hal ini tentunya mempengaruhi waktu kenyamanan wisatawan untuk menikmati alam Kabupaten Solok.

Tertumpang harapan, jika nantinya pembangunan sarana pariwisata di Danau Singkarak akan membuka lapangan pekerjaan, peluang usaha bagi pelaku UMKM, mendongkrak nilai perekonomian bagi masyarakat sekitar Singkarak khususnya dan masyarakat Kabupaten Solok secara umum.

Adanya penginapan, dipastikan pengunjung dapat betah berlama-lama di Kabupaten Solok. Mereka tak lagi memikirkan mau menginap di mana. Karena kegelisahan mereka soal tempat pelepas penat telah tersajikan di Kabupaten Solok. Tidak tertutup kemungkinan, para investor lain akan tertarik berinvestasi di kawasan wisata lain di Kabupaten Solok. Jika hawa sejuk berinvestasi telah tersampaikan kepada para kalangan investor-investor lainnya. (h/rvo)

Exit mobile version