BUKITTINGGI, HALUAN – IAIN Bukittinggi dinobatkan sebagai kampus terfavorit untuk level IAIN se-Indonesia pada tahun 2021, dengan peminat lebih dari empat belas ribu orang. Pada tahun 2020 yang lalu, IAIN Bukittinggi juga menjadi kampus dengan peminat terbanyak pertama kategori IAIN se-Indonesia.
“Tingginya animo peminat, tidak lepas dari berbagai peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan di IAIN Bukittinggi, baik dari sisi sarana fisik, SDM tenaga pendidik dan kependidikan, maupun capaian program studi,” kata Wakil Rektor I IAIN Bukittinggi Dr. Asyari, M.Si, mewakili Rektor Dr. Ridha Ahida, M. Hum dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Angkatan ke XVII IAIN Bukittinggi di Student Center, Kamis(9/12).
Wisuda kali ini lanjut Asyari, dilaksanakan dalam suasana IAIN Bukittinggi yang baru saja menerima kunjungan tim visitasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN RB) RI, Selasa 7 Desember 2021 lalu untuk alih bentuk IAIN Bukittinggi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Segala persyaratan untuk alih bentuk menjadi UIN telah dipenuhi IAIN Bukittinggi. Saat ini, Rektor juga tengah menghadiri acara pertemuan lintas kementerian dalam rangka pembahasan alih bentuk tersebut di Jakarta. Alih status ke UIN, menjadi momentum emas IAIN Bukittinggi untuk berkontribusi lebih baik lagi kepada bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan program studi umum yang berintegrasi dan berinterkoneksi dengan program studi Islam. Oleh sebab itu, diharapkan dukungan dan doa bersama semoga IAIN Bukittinggi dapat segera beralih bentuk menjadi UIN, yang namanya dipilih menjadi UIN Syech M. Djamil Djambek” ucapnya dalam wisuda dengan 487 orang lulusan itu.
Dalam pengembangan IAIN Bukittinggi imbuh Asyari, difokus kepada empat bidang meliputi; tata kelola yang bermutu; sumber daya manusia yang bermutu; pengajaran, penelitian-pengabdian dan publikasi yang bermutu serta program-program kegiatan kemahasiswaan yang bermutu.
“Empat bidang tersebut adalah pilar kampus yang sangat penting dan menentukan kelangsungan kepercayaan masyarakat dan relevansi dengan tuntutan-tuntutan masyarakat modern. Ukuran-ukuran bermutu, dikaitkan dengan peta jalan pembangunan nasional dibidang pendidikan tinggi sesuai dengan perubahan-perubahan lingkungan nasional, regional dan internasional,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor I berpesan kepada wisudawan/ti, bahwa saat ini semua tengah menghadapi era disrupsi, era dimana terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental mengubah semua sistem dan tatanan yang ada ke cara-cara baru.
“Selama pandemi ini saja dapat dirasakan dan dilihat betapa terjadi perubahan dalam bentuk penyelenggaraan perkuliahan. Dari yang sebelumnya dilaksanakan secara tatap muka, dialihkan secara daring dan sebagian lainnya secara penggabungan offline dan online atau hybrid,” katanya.
Menghadapi situasi ini lanjut Asyari, wisudawan/ti perlu menyadari pentingnya membekali diri dengan hard skill dan soft skill yang mumpuni. Hard skill adalah keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dunia kerja, sedangkan soft skill berupa karakter yang baik, adab dan akhlak mulia dan kemampuan untuk membangun jejaring.
“Belajar bisa dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja,” katanya.
Adapun lulusan terbaik wisuda angkatan ke-XVII tahun akademik 2021/2022 IAIN Bukittinggi yakni, Herix dengan IPK 3,62 prodi Hukum Keluarga Islam, Dewi Kumala Sari dengan IPK 3,62 prodi D3 Perbankan Syariah, Faisal Muhammad dengan IPK 3,67 prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bintang Maulana dengan IPK 3,76 prodi S1 Perbankan Syariah.
Kemudian Mirawati dengan IPK 3,81 prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Meisri Nince Ahda dengan IPK 3,89 prodi S2 Ekonomi Syariah, Raysa Faradiva dengan IPK 3,95 prodi S2 Hukum Islam dan Marfan Julian dengan IPK 4,00 prodi S2 Pendidikan Agama Islam. (h/ril)