Menurut Rektor, guru besar merupakan karir tertinggi bagi seorang dosen. Sebab, seorang guru besar harus mampu menunjukkan kepakarannya. Kehadiran pakar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan tridharma perguruan tinggi.
Setiap dosen berpotensi menjadi guru besar namun harus memenuhi syarat yang telah ditentukan, seperti menulis artikel berkaitan dengan kepakarannya di jurnal internasional bereputasi dan diakui. ”Salah satu syarat utama adalah menulis artikel terkait kepakarannya yang dimuat di jurnal internasional bereputasi dan diakui di samping memenuhi syarat lain,” ujarnya.
Plt. Kepala Balitbang Sumbar, Youlius Honesty mengatakan pengukuhan dua belas guru besar berarti UIN Bukittinggi telah mampu menciptakan SDM unggul. Sehingga akan memperkuat posisi UIN Bukittinggi sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terkemuka.
”Pengukuhan ini adalah bentuk pengakuan atas dedikasi kerja dan kontribusi nyata guru besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan membimbing mahasiswa. Guru besar adalah amanah yang besar dan menuntut tanggung jawab dalam menjaga integritas keilmuan,” katanya.
Ia berharap guru besar menjadi motor penggerak riset dan inovasi dalam penelitian yang relevan dengan kebutuhan daerah dan akan membantu menemukan solusi atas berbagai permasalahan di Sumbar.
Guru besar hendaknya mampu mencetak generasi emas sebagai tanggung jawab moral untuk menanamkan nilai nilai luhur, etika akademik, dan semangat pengabdian kepada para mahasiswa.