Percepat Pembangunan Daerah, PT Semen Padang MoU dengan 11 Bupati di Sumbar

Semen Padang

Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa beserta jajaran direksi berfoto bersama 11 bupati atau yang mewakili usai penandatanganan MoU di Wisma Indarung Semen Padang, Senin (26/9/2022). IST

HARIANHALUAN.ID — PT Semen Padang melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan 11 bupati di Sumatra Barat (Sumbar), dalam rangka mempercepat pembangunan daerah, pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan sosial budaya.

Bupati yang hadir pada kesempatan itu, di antaranya Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Bupati Tanah Datar, Eka Putra, Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir, Bupati Solok Selatan, Khairunas, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, Bupati Kepulauan Mentawai, Martinus Dahlan, Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur, Bupati Pasaman, Benny Utama, Bupati Pasaman Barat yang diwakili Wakil Bupati Risnawanto, Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin Dt Bandaro Rajo, dan Bupati Agam yang diwakili Sekda Edi Busti.

Penandatanganan MoU dilakukan Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa dan 11 bupati atau yang mewakili di Wisma Indarung Semen Padang, Senin (26/9/2022).

Hadir pada kesempatan itu Direktur  Keuangan PT Semen Padang, Oktoweri, Direktur Operasi Indrieffouny Indra, Komisaris Khairul Jasmi, Komisaris Werry Darta Taifur, Vice President Corsales PT Semen Indonesia (Persero), Rahmat Faisal, para staf pimpinan PT Semen Padang, serta para pejabat di lingkungan 11 pemkab terkait.

Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar Dt Tumangguang Basa menekankan bahwa PT Semen Padang berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah khususnya di Sumatra Barat. “Hal ini dapat terwujud tentunya dengan dukungan, serta sinergi dengan gubernur dan bupati selaku pimpinan/pejabat pemerintah daerah,” kata Asri.

Ia menyatakan bahwa PT Semen Padang dan pemerintah daerah memiliki kedekatan emosional sejak dahulu. Itu terlihat dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) pada perusahaan ini saat masa sulit dan rencana akusisi dari asing.

Dengan kesamaan visi, kata Asri, tidak hanya untuk percepatan pembangunan daerah. Namun juga dalam hal pelestarian lingkungan hidup dan pengembangan sosial budaya di Sumatra Barat.

Saat ini, ucapnya, program sinergi dan kolaborasi yang sedang berlangsung dari Semen Padang dengan pemerintah daerah, seperti penanaman kaliandra (pemberdayaan masyarakat), Nabuang Sarok (peduli lingkungan), dan workshop.

PT Semen Padang, kata Asri, telah melakukan penanaman kaliandra di sejumlah daerah sebagai program energi terbarukan pengganti bahan bakar fosil. Dan tentunya, dalam penanaman kaliandra tersebut butuh lahan, dan PT Semen Padang berharap dukungan dari para kepala daerah.

Kemudian, program Nabuang Sarok dalam hal penanganan permasalahan sampah. Karena, permasalahan sampah merupakan permasalahan pemerintah daerah dan PT Semen Padang memberikan solusi dan siap menjadi off taker untuk sampah-sampah yang dipilih.

“Dukungan yang juga diharapkan dari bapak-bapak bupati adalah untuk tetap menjadikan Semen Padang ‘tuan rumah’ di negeri sendiri, di tengah gempuran produsen semen asing yang mulai masuk ke Sumbar,” kata Asri.

Di sisi lain, ia  berharap sinergi ini  tetap terus terjalin demi terwujudnya visi untuk Sumbar. “Percepatan pembangunan daerah di daerah dengan memaksimalkan penggunaan produk (Semen Padang) dari Sumbar,” kata Asri.

MoU  ini, kata Asri,  juga didukung Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dan juga Ketua Umum APKASI yang dijabat Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang telah memfasilitasi para bupati untuk MoU dengan PT Semen Padang.

Ketua Umum APKASI yang juga Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah memfasilitasi MoU ini. MoU ini bagi para bupati di Sumbar merupakan sebuah kebanggaan, karena adanya kesepahaman untuk pembangunan di Sumbar, khususnya bagi kabupaten-kabupaten.

Di Sumbar, kata Sutan Riska, ada 12 kabupaten dengan total anggaran APBD sebesar Rp14 triliun. Kalau Rp100 miliar APBD digunakan untuk pembangunan satu tahun, maka akan ada Rp1,2 triliun kabupaten dalam membangun Sumbar. Pembangunan tersebut, tentunya tidak terlepas dari dukungan PT Semen Padang.

“Mudah-mudahan MoU ini menjadi semangat kita bersama untuk membangun Sumbar. Dan apa yang jadi program dari PT Semen Padang, kami siap untuk berkalaborasi membangun kerja sama ini dengan baik, termasuk persoalan sampah yang menjadi masalah utama daerah. Dharmasraya kemarin mengurus Adipura pun terkendala dengan sampah,” katanya.

Asisten II Setdaprov Sumbar, Wardarusmen yang hadir mewakili Gubernur Sumbar mengapresiasi MoU tentang kerja sama dalam pembangunan daerah. Ia berharap mudah-mudahan MoU ini menjadi cikal bakal kerja sama selanjutnya dalam rangka menyukseskan pembangunan di Sumbar, termasuk dalam mengatasi permasalahan sampah.

“Persoalan sampah di kabupaten/kota di Sumbar saat ini memang sangat-sangat riskan. Sekarang ini kami dipusingkan dengan permasalahan sampah dari Bukittinggi, Payakumbuh, Agam bagian timur dan Lima Puluh Kota. Jadi, MoU ini sangat bagus sekali dan kami apresiasi MoU ini,” katanya.

Wardarusmen pun menyampaikan soal tingkat persaingan industri semen. Ia menyatakan, baru-baru ini, salah satu direksi industri semen di Indonesia menyebut tingkat persaingan industri semen sangat tajam. “Untuk itu, kami mengajak pemerintah daerah untuk tetap mencintai produk PT Semen Padang,” ujarnya.

Pada kesempatan itu para bupati diberi kesempatan menyampaikan masukan dan pandangan terkait sinergi dengan PT Semen Padang. Intinya, para kepala daerah tersebut menyatakan siap bersinergi dengan PT Semen Padang. (*)

Exit mobile version