Sedangkan, pendapatan operasional tahun 2022 terealiasi sebesar Rp2,84 triliun atau 98,46 persen dari target. Namun, hal tersebut dapat diimbangi oleh efisiensi beban operasional yang terealisasi Rp2,23 triliun atau 97,21 persen dari target.
Total kredit/pembiayaan tahun 2022 terealisasi Rp22,47 triliun atau 99,61 persen dari target, dengan total ekspansi sebesar Rp1,499 triliun (7,15 persen) dari tahun 2021 yang terdiri dari ekspansi kredit konvensional sebesar Rp1,09 triliun dan pembiayaan syariah sebesar Rp408,73 miliar.
”Dengan demikian, share pembiayaan syariah terhadap total kredit/pembiayaan menjadi 10,98 persen, naik dari tahun 2021 sebesar 9,82 persen.
Jika dilihat dari jenis penggunaan, ekspansi kredit/pembiayaan didorong oleh ekspansi kredit
konsumtif sebesar Rp888,06 milir dan kredit produktif sebesar Rp611,76 miliar,” ungkap Irsyad.
Lebih lanjut Irsyad menyampaikan, total DPK tahun 2022 terealisasi sebesar Rp24,56 triliun dengan capaian 102,28 persen dari target, yang terdiri dari DPK Konvensional sebesar Rp21,50 triliun dan DPK Syariah sebesar Rp3,06 triliun yang mendorong share DPK Syariah terhadap total DPK naik dari 10,81 persen pada tahun 2021 menjadi 12,44 persen pada tahun 2022.
Berdasarkan komposisi, total DPK tahun 2022 terdiri dari Giro sebesar Rp3,01 triliun, Tabungan sebesar Rp8,24 triliun, dan Deposito sebesar Rp13,30 triliun, sehingga CASA bank tahun 2022 sebesar 45,84 persen dengan LDR sebesar 91,50 persen yang masih di dalam rentang treshold perbankan.