Sementara di sisi lain Irsyad menjelaskan, kualitas kredit/pembiayaan nominal NPL pada tahun 2022 sebesar Rp494,82 miliar dengan rasio sebesar 2,20 persen, berhasil diturunkan dari posisi Desember 2021 yang sebesar Rp521,34 miliar dengan rasio sebesar 2,49 persen. Hal ini merupakan hasil dari upaya penagihan yang dapat dijalankan secara optimal.
Hasil kinerja bank pada tahun 2022 turut berdampak kepada capaian rasio kinerja bank, seperti ROA 2022 sebesar 2,12% di atas target 2,06%, dan ROE 2022 sebesar 14,46% di atas target 13,97% antara lain dipengaruhi oleh laba Bmbersih yang terealisasi Rp481,18 miliar atau Rp17,25 miliar (103,72%) dari target.
Sedangkan NIM 2022 sebesar 7,09% di atas target 6,93% dan BOPO 2022 sebesar 79,39% lebih efisien dari target 80,41% sejalan dengan optimalisasi Pendapatan Bunga Kredit, efisiensi Beban Bunga DPK.
LDR sebesar 91,50% masih berada di dalam rentang treshold perbankan. Namun, CAR 2022 sebesar 21,54% sedikit di bawah target 21,66% antara lain dipengaruhi
oleh belum optimalnya jumlah modal disetor yang masih kurang Rp10,36 miliar dari target Rp70 miliar.
Selanjutnya, laba UUS tercatat Rp109,49 miliar, atau 109,01% dari target. NPF sama dengan 1,40%, lebih baik dari target sebesar 1,55%, FDR sama dengan 80,75% dan CASA sama dengan 39,28%.
Selain capaian kinerja yang positif, Bank Nagari juga berhasil meraih sejumlah penghargaan, seperti The Most Competitive Rate Dalam Pencapaian Kinerja LPDB-KUMKM tahun 2021, Meraih Peringkat 1 untuk kategori Unit Usaha Syariah Bank Umum Konvensional –BUK (aset Rp2,5 triliun hingga Rp5 triliun), dan Peringkat 3 kategori BUK KBMI 1 (modal inti hingga Rp6 triliun) dalam ajang 11th Infobank Digital Brand Awards 2022.