HARIANHALUAN.ID – Secara resmi UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi telah mulai sosialisasi penerimaan dan pendaftaran mahasiswa baru Tahun Akademik (TA) 2023/2024. Proses penerimaan ini tersedia di semua jalur masuk, seperti Jalur SPAN PTKIN, SPNA, UM-PTKIN, dan UM-UIN Mandiri.
UIN Bukittinggi terus mengupayakan berbagai peningkatan setelah suksesnya transformasi alih status dari IAIN menjadi UIN, peningkatan jumlah guru besar (profesor) yang diiringi dengan program akselerasi guru besar, sehingga kedepannya semakin banyak guru besar berbagai bidang ilmu lahir dari UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Peningkatan akreditasi unggul prodi dan diterbitkannya secara resmi 4 prodi umum baru melalui izin Kemendikbudristek RI (Prodi S1-Statistika, S-1 Informatika, S1- Matematika, dan S1- Bisnis Digital).
Kemajuan pesat teknologi dan tuntutan masyarakat akan digitalisasi mendorong UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mengakomodir prodi-prodi umum yang dinilai mampu menjawab perkembangan tersebut. Menjadi universitas, berarti UIN Bukittinggi harus siap dengan penyediaan prodi-prodi yang izin terbitnya tidak hanya melalui Kementerian Agama RI lagi, tapi juga dari Kemendikbudristek RI.
Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Ridha Ahida, M.Hum, menyampaikan bahwa ketika menjadi UIN, harus lebih banyak prestasi-prestasi yang ditorehkan. Tidak hanya prestasi nasional, namun juga harus merambah ke level internasional.
“Sejauh ini, raihan prestasi nasional dan internasional sudah banyak diraih baik oleh dosen maupun mahasiswa. Dengan pindah ke panggung universitas yang lebih besar, rentetan prestasi tentu harus lebih panjang lagi,” kata Ridha.
UIN Bukittinggi juga terus melebarkan sayap dengan kerja sama baik nasional maupun internasional dengan berbagai negara yang ada di dunia. Negara-negara yang telah menjalin kerja sama dengan UIN Bukittinggi adalah Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Philipina, Iran, Qatar, Sudan, dan Kuwait.
Kerja sama terupdate adalah kerja sama bidang pengembangan Bahasa Arab dengan Saudi Electronic University (SEU) dan akan banyak lagi kerja sama internasional lainnya di masa yang akan datang. Dari segi peminat, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi juga telah dikenal luas di negara tetangga, dengan hadirnya mahasiswa asing dari Thailand yang tersebar di beberapa prodi. Hal ini membuktikan, jika nama UIN Bukittinggi sudah bergema di negara tetangga.
“Ketika menjadi universitas, mahasiswa UIN Bukittinggi akan semakin heterogen. Dengan nama yang lebih besar, tentu saja sebaran informasi pun semakin tersebar luas di telinga masyarakat. Tidak tertutup kemungkinan pada tahun yang akan datang mahasiswa asing UIN Bukittinggi semakin menunjukkan grafik peminat yang signifikan. Dengan Distingsi kita sebagai kampus Islam, tentu saja penguatan pilar keagamaan menjadi magnet kuat bagi calon mahasiswa kita,” tutur rektor.
UIN Bukittinggi juga sedang fokus dalam penguatan fakultas. Saat ini dengan lahirnya empat prodi umum terbitan Kemendikbudristek RI, semakin memperbesar langkah untuk bisa membuka fakultas saintek (sains dan teknologi). Pembukaan prodi baru bidang S2 dan S3 saat ini juga sedang diupayakan demi kemajuan UIN Bukittinggi kedepannya.
Tidak hanya torehan-torehan prestasi yang telah disebutkan di atas, UIN Bukittinggi juga didapuk sebagai LPTK yang ditunjuk pemerintah sebagai perguruan tinggi pelaksana Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang telah mengukuhkan ratusan guru profesional dan dinobatkan sebagai LPTK PPG terbaik di luar Pulau Jawa.
UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, dengan perkembangan pesatnya diharapkan semakin bisa mengakomodir kebutuhan masyarakat akan pendidikan dengan pilar keagamaan sebagai distingsi dan kekhasan dari Universitas Islam, dan siap memantapkan langkah menjadi UIN yang diperhitungkan keberadaannya di Indonesia. (*)