PADANG, HALUAN—Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 tahun 2021, PT Semen Padang menggelar Webinar Kewirausahaan “The Next Entrepreneur is YOU” dan Kompetisi “Business Plan”. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kompetisi “Business Plan”, di mana PT Semen Padang kemudian akan menggelar coaching clinic virtual pada 30 Oktober 2021 via zoom, dan para peserta berkesempatan merebut hadiah bantuan modal senilai total Rp53 juta.
Webinar kewirausahaan “The Next Entrepreneur is YOU” yang dibuka oleh Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, menghadirkan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy dan Haidhar Wurjanto selaku Founder and CEO dari Foresthree Coffee dan Esteh Indonesia selaku pemateri.
Webinar tersebut diikuti antusias oleh ratusan generasi muda dari berbagai daerah di Sumbar. Dan itu dibuktikan banyaknya para peserta yang menyampaikan berbagai pertanyaan seputar entrepreneur kepada pemateri.
Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar dalam rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan tema “Bersatu, Bangkit, dan Tumbuh”, karena PT Semen Padang miliki salah satu misi untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya para wirausahawan muda lokal maupun UMKM.
Melalui kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan juga motivasi dalam memulai atau mengembangkan bisnis ini, ia pun berharap dapat menumbuhkan semangat entrepreneurship generasi muda, membantu mewujudkan ide bisnis calon entrepreneur muda dan mencetak para entrepreneur muda baru.
“Dengan banyaknya para wirausahawan muda yang muncul, tentunya dapat memberikan kontribusi besar pada perekonomian Sumbar, karena kegiatan ini juga bertujuan untuk menyukseskan program 100 Ribu Entrepreneur milenial yang digagas oleh Bapak Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy,” kata Yosviandri.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy mengapresiasi PT semen Padang yang telah menggelar kegiatan webinar kewirausahaan dan juga kompetisi Business Plan, karena menurutnya kegiatan ini membuktikan bahwa PT Semen Padang sangat peduli dengan generasi muuda.
“Kegiatan yang digelar PT Semen Padang ini sangat luar biasa, karena menyiapkan generasi muda untuk menjadi pengusaha dan juga membukakan jalan bagi generasi muda untuk menjadi pengusaha. Ini keren sekali dan sejalan dengan program 100 ribu entrepreneur milenial,” kata Audy.
Terkait entrepreneur, ia menyampaikan bahwa itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dipaksakan. Entrepreneur harus datang dari hati dan juga pengaruh lingkungan. Jadi entreprenuer harus punya mental baja dan disipilin. Dan, jiwa entreprenuer tidak bisa diperoleh secara instan. “Harus step by step,” ujarnya.
Sebelum menjadi Wakil Gubernur Sumbar, Audy mengatakan bahwa dirinya memang seorang entreprenuer dan itu karena pengaruh orangtuanya yang memulai usaha dari nol. “Ayah saya hanya lulusan SMA yang memulai usaha dari bawah. Alhamdulilah, usahanya maju berkembang hingga saat ini,” bebernya.
Modal terbesar menjadi entreprenuer itu adalah jaringan (network). Sementara modal untuk memulai bisnis ada pada nomor sekian. “Pengusaha-pengusaha besar di Indonesia dan dunia mereka bisnis tidak pakai uangnya sendiri, karena salah satu modal terbesar untuk berusaha itu adalah network,” katanya.
“Untuk menjadi entreprenuer itu kita harus kenal banyak orang, banyak membaca. Kesalahan paling sering dialami pebisnis muda yang baru mulai berbisnis adalah tidak memiliki ‘know how’ dan ini level terbawah dari ilmu. Untuk berbisnis, paling tidak kita harus tahu dulu know how-nya,”ujar Audy.
“Setelah kita tahu know how-nya, barulah kita meningkat ke knowledge yang merupakan technical-nya, seperti manajerial SDM, keuangan dan operasional, meskipun bisnisnya simple. Karena, kegagalan di bisnis bukan karena tidak punya uang, atau kurang modal, tapi ketidak mampuan manajerial,” kata Audy.
Terkait generasi muda yang akan dan telah memulai menjadi entreprenuer, Audy menyampaikan bahwa generasi muda atau milenial adalah generasi yang bergerak cepat, sangat dinamis, inspiratif, inovatif dan lainnya. Namun, salah satu kelemahan generasi milenial adalah mereka ingin sukses secara instans.
“Padahal, menjadi entreprenuer itu harus ada perjuangan dan jangan takut gagal, karena di bisnis pasti ada kegagalan. Entreprenuer muda, harus pandai membaca peluang bisnis. Untuk itu, di samping bergaul dengan banyak orang, disiplin dan banyak membaca, entreprenuer muda juga harus bisa mengelola emosi,” bebernya.
Kepada para peserta webinar yang ingin sukses menjadi entreprenuer, Audy pun berpesan agar para peserta tetap semangat, berpikir positif, selalu berbuat baik pada semua orang dan jadilah pemuda-pemudi yang pintar yang bisa memberikan ide untuk semua orang. “Jangan menjadi pemuda-pemudi yang lemah mental,” kata Audy.
Ada pun Founder and CEO dari Foresthree Coffee dan Esteh Indonesia, Haidhar Wurjanto, mengungkapkan pengalaman suksesnya mengelola bisnisnya yang kini menggurita. Pria kelahiran New Zealand 12 Januari 1990 itu mengaku merintis usaha sejak berusia 18 tahun dengan berjualan pulsa dan chasing handphone, serta jualan masakan Jepang di gerobakan.
Meski usaha tersebut gagal, namun pemenang kompetisi Wira Usaha Muda Mandiri 2013 kategori Boga itu tidak kehilangan semangat. Ia terus belajar untuk mengupdate diri dan tidak pernah menyerah dengan kegagalan demi kegagalan yang dialaminya. “Jadi entreprenuer itu harus tahan mental, siap menerima kebangkrutan. Pokoknya kita harus siap, itu kuncinya kalau ingin jadi entreprenuer,” katanya.
Untuk membangun mental yang kuat, kata Haidhar melanjutkan, harus sering-sering baca buku tentang psikolog dan juga membaca buku tentang tokoh-tokoh kisah sukses, karena dari cerita itulah bisa memberi semangat untuk menjadi entreprenuer. Kemudian, carilah lingkungan yang punya keinginan yang sama dan punya semangat untuk produktif.
“Menjadi entreprenuer, juga harus by design, harus diniatkan dari awal, karena niat dari awal itu membantu kita untuk fokus. Jadi entreprenuer jangan hanya berpikir cuan-cuan atau profit, tapi kita harus berpikir misi, seperti punya impact untuk pemangku kepentingan atau stakeholder,” kata lulusan Intitut Pertanian Bogor ini yang saat ini telah memiliki 300 cabang Esteh Indonesia.
Sejumlah peserta Webinar mengaku tertarik mengikuti Webinar Kewirausaaan dan Kompetisi “Business Plan” untuk menambah ilmu dan ingin membuka usaha. “Saya mau mendirikan usaha di bidang make-up,” ujar Hanifah, salah seorang peserta yang saat ini bekerja sebagai akuntan.
Pengakuan yang sama juga disampaikan Ilfan Sebastian, salah seorang mahasiswa semester akhir di Padang. “Saya ingin mencoba mencari peluang baru karena butuh penghasilan tambahan selain sebagai guru mengaj,” kata Ilfan.
Sementara itu, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, webinar kewiraushaan dengan menghadirkan Wakil Gubenur Sumbar dan Founder and CEO dari Foresthree Coffee dan Esteh Indonesia ini merupakan bagian dari rangkaian kompetisi “Business Plan”. Setelah webinar, PT Semen Padang akan menggelar coaching clinic virtual yang dilaksanakan pada 30 Oktober 2021 melalui zoom.
Pada coaching clinic ini, akan dihadirkan tiga coach, masing-masing Satria Haris, Pakar Brand Activator dengan tema Tips dan Trick Pembuatan Business Plan, Nur Anita Rahmawati dengan tema, Motivasi; Follow Your Passion, dan Mikel Muhammad (Staf Humas/Pengelola Medsos PT Semen Padang) yang akan membawa tema Marketing on Social Media How To Stand Out in A Crowd.
Selanjutnya, akan dilakukan pengumpulan dokumen “Business Plan” pada minggu pertama November 2021. Untuk penjurian, diagendakan pada minggu kedua November 2021. Setelah itu pada minggu ketiga November 2021, dilakukan presentasi 10 besar proposal business plan terbaik.
“Pengumuman pemenang akan dilaksanakan pada minggu ketiga November 2021. Untuk juara I, nanti akan mendapatkan modal usaha sebesar Rp28 juta. Juara II sebesar Rp15 juta dan juara III 10 juta,” kata Nur Anita. (h/adv)