PADANG PANJANG, HALUAN — Sejak awal didirikan tahun 1923 oleh wanita pejuang bangsa, Rahmah El Yunusiyyah, maka tepat pada 1 November 2021 ini, Perguruan Dinniyah Puteri genap berusia 98 tahun. Di usia yang hampir 1 abad, tentu sudah banyak kontribusi yang diberikan Perguruan Diniyyah Puteri bagi kemajuan bangsa ini.
Momentum perayaan Milad Perguruan Diniyyah Puteri ke-98 yang mengusung tema “Mendidik Generasi, Membangun Negeri”, Diniyyah Puteri masih tetap berkomitmen teguh akan terus melahirkan generasi-generasi “hebat” penerus bangsa yang mencintai agama Islam.
Di saat perayaan Milad Diniyyah Puteri ke-98 itu, Pimpinan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan EL Muhammady, sempat menceritakan bagaimana perjuangan semenjak berdirinya perguruan Diniyyah Puteri. Generasi-generasi yang dilahirkan merupakan hasil perjuangan para pemimpin yang ingin memajukan agama Islam, tidak hanya di daerah sendiri, bahkan internasional dan mancanegara.
“Perguruan Diniyyah Puteri bertekad mencetak sejuta guru untuk Indonesia. Melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada, termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) yang dikenal memiliki banyak keunggulan dibanding lembaga pendidikan sejenis,” ucap Fauziah Fauzan El-Muhammady saat menyampaikan sambutan di hadapan para tamu undangan Milad yang dipusatkan di Aula Zainuddin Labay El Yunusy, Senin (1/11).
Selain mencetak sejuta guru, Diniyyah Puteri juga bertekad mendidik calon-calon teknokrat, dokter, politisi, pengusaha, dan ahli yang dibutuhkan untuk mensejahterakan umat manusia. Untuk mewujudkan impian besar itu, Diniyyah Puteri telah melakukan persiapan dengan matang, di antaranya penerapan QUBA Curriculum, yakni aplikasi kurikulum berbasis Quran Sunnah, Qalbu, Brain, dan Attitude.
“Fasilitas pendukungnya adalah divisi-divisi otonom, studi komparatif yang hingga kini sudah tembus 28 negara, 48 jenis program ekskul, 47 jenis sains, dan sarana pendidikan yang cukup,” tuturnya.
Tekad Diniyyah Puteri di bawah kepemimpinan Fauziah menciptakan sejuta pendidik untuk Indonesia, langsung mendapat dukungan dari Ketua Yayasan Rahmah El-Yunusiyyah Prof. Dr. Nadirman Haska.
“Diniyyah Puteri konsisten mendidik calon pendidik tangguh. Program pendidikan kita sudah jelas arah dan tujuannya. Kendati saat ini pesantren bertumbuhan, tapi tetap saja tidak menyamai konsep pendidikan yang dianut Diniyyah Puteri, sesuai cita-cita besar Rahmah El-Yunusiyyah,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA, Datuak Paduko Malano memuji Perguruan Diniyyah Puteri yang berkomitmen mendidik para santri untuk mencintai dan mendekatkan diri dengan Al Qur’an. Di samping itu, memasuki usia yang ke-98, Diniyyah Puteri terus berinovasi serta beradaptasi dengan kemajuan zaman yang berbasis IT (information technology).
“Banyak prestasi di Diniyyah Puteri. Ini menunjukkan bentuk pendidikan yang adaptif, sesuai dengan tuntutan zaman. Saya juga melihat komitmen untuk mendekatkan para santrinya dengan Al-Qur’an,” ujar Fadly Amran saat memberikan sambutan pada acara Resepsi Milad ke-98 Perguruan Diniyyah Puteri.
Pendidikan di Diniyyah Puteri, menurut Fadly, sesuai dengan cita-cita pemerintah yaitu Merdeka Belajar. Hal itu terlihat dari pengembangan kompetensi para santrinya seperti mengajarkan IT, Robotik, dan kemampuan soft skill dan hard skill lainnya.
“Kita ingin anak-anak kita tidak hanya memiliki satu atau dua kemampuan. Kita ingin mereka menjadi generasi yang brilian, generasi yang bersinar ketika mereka tampil di tengah masyarakat, menjadi pemimpin-pemimpin. Kita melihat saat ini, wanita juga banyak yang tampil sebagai pemimpin,” katanya.
Apresiasi yang besar terhadap kemajuan Diniyyah Puteri juga disampaikan Gubernur Sumbar melalui Asisten I Setdaprov Devi Kurnia. Diniyyah Puteri, katanya, selalu menatap ke depan dan tidak pernah mundur dalam mencetak perempuan-perempuan hebat seperti Rasuna Said, Aisyah Gani yang jadi tokoh bangsa Malaysia, Aisyah Amini, Nurhayati Subakat, Ema Yohana, dan lain-lain.
“Tirulah Diniyyah Puteri yang selalu optimis dan terus bekerja untuk kejayaan bangsa. Diniyyah telah memberi kontribusi nyata untuk meningkatkan pengetahuan dan kejayaan peradaban bangsa, khususnya di Minangkabau. Ini jelas amat membanggakan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Lisda Hendrajoni, Emma Yohanna, dan Nurhayati Subakat, ketiganya berharap Diniyyah Puteri tetap eksis terdepan dengan ciri spesifik melahirkan tokoh-tokoh perempuan bangsa ke depannya. Terkhusus Emma Yohana, yang berharap semua pihak turut mendorong pengusulan Rahmah El Yunusiyah menjadi pahlawan nasional.
“Selain itu kami juga berharap target pengembangan pembangunan asrama Diniyyah Puteri bisa segera rampung sebagai kado Satu Abad 2023 mendatang. Diniyyah diyakini akan terus melahirkan tokoh perempuan hebat lainnya,” ucap Emma secara virtual.
Agenda resepsi Milad kali ini juga bertabur penghargaan yang diberikan kepada santri dengan hafalan 30 juz Al-Qur’an, di antaranya Puti Rinai Bening Sameto, Siti Wardatul Jannah, Hilwa Razika Ramadhani, Adinda Zamri, Putri Salsabila Anabel, Cut Hafiza, dan Anan Ramadhani.
Selain itu juga penghargaan Literasi bagi Fazatil Husainah (Juara II Nasional Sayembara Hari Santri ke-7), Husainah (nominasi Sayembara Karya Tulis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Syakira Illonaiqvel (Santri terbaik 2021), Aisah Bulan (semester 5), Nur Anija Hasibuan (semester 5), dan Dina Fitri (SMP Diniyyah Puteri peraih juara favorit pada MTQ dan MSQ IAIN Batusangkar berskala nasional.
Penghargaan juga diberikan kepada empat karyawan berprestasi, yakni Arianto, Ainul Mardhiyah, Fitri Atul Aini, dan Ra’an Shalihan. Serta karyawan yang berhasil menyelesaikan studi lanjutan juga memperoleh penghargaan perguruan, yakni Dr. Juliwis Kardi, Dr. Laili Ramadhani, Indra Lugiono, Lc, MA., Yusneli Safari, M.Pd, Siska Margareta, M.Pd., dan Syarifah Aini, S.Ag., M.Pd.
Dua hari sebelum puncak perayaan Milad Diniyyah Puteri, tepatnya tanggal 30 November kemarin, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang juga kembali mewisuda hafidzah (orang yang hafal) Al-Quran dari kalangan santri, di mana terdapat 104 santri yang ikut wisuda, dan tujuh di antaranya memiliki hafalan 30 juz Al-Qur’an. (h/adv/pis)