HARIANHALUAN.id – Sebagai pesantren yang berawal dari pengajian surau di Jembatan Besi tahun 1895, digagas oleh Syekh Abdullah Ahmad, dan dilanjutkan pengembangannya oleh Syekh Daud Rasjidi, Syekh Abdul Latif Rasjidi, Syekh Abdul Karim Amrullah, Tuanku Mudo Abdul Hamid Hakim, Buya HMD Datuk Palimo Kayo, Buya Zaenal Abidin Ahmad, Buya Mawardi Muhammad sampai saat ini terus dikelola sebagai lembaga pendidikan Islam milik umat dan berkiprah dalam mencerdaskan masyarakat.
Seperti disampaikan Ketua Pembina Yayasan Thawalib H. Guspardi Gaus, telah menjadi komitmen bersama bahwa Perguruan Thawalib yang dikelola saat ini untuk terus berada dalam khittah yang telah ditetapkan dan dilaksanakan para pendiri Perguruan Thawalib.
“Perguruan Thawalib memiliki visi unggul dalam bertafaqquh fiddien,” ujarnya.
Khittah untuk bertafaqquh fiddien tersebut telah menjadikan Perguruan Thawalib selama ini sebagai lembaga pendidikan Islam di Sumatera Barat yang didatangi banyak kalangan untuk belajar menuntut ilmu agama.
Untuk itu, Ketua Yayasan Thawalib Dr. Abrar, M.Ag menjelaskan, pengembangan Perguruan Thawalib saat ini tidak terlepas atas khittah pendidikan yang telah diletakan fondasinya dan hal ini harus dijalankan secara konsisten dengan mengikuti perkembangan zaman.
“Saat ini tengah dilakukan berbagai kajian dalam pengembangan pendidikan yang tetap mengacu kepada khittah pendidikan Perguruan Thawalib. Harapannya agar Perguruan Thawalib terus berkiprah sepanjang masa,” katanya.
Selain komitmen landasan pendidikan sesuai khittah pendidikan, Yayasan Thawalib dikelola secara profesional, akuntabilitas dan bertanggungjawab sebagai prinsip sebagai lembaga milik umat. Langkah ini untuk menopang agar sebagai sebuah lembaga pendidikan dikelola dengan sistim yang telah diletakan untuk menjamin kesinambungan.
Menurut Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir, S.Sos, MAP, langkah-langkah pengelolaan Yayasan Thawalib menganut prinsip akuntabilitas dan bertanggungjawab dengan menerapkan manajemen terencana. Tata kelola keuangan misalnya selain dalam perencanaan anggaran juga dilakukan proses audit eksternal oleh Kantor Akuntan Publik, dengan hasil audit dipublikasikan secara terbuka di media massa.
Tata kelola profesional dan proporsional merupakan pilihan yang harus dilaksanakan Yayasan Thawalib yang mengelola unit pendidikan mulai dari jenjang PAUD, RAA, MIUT, MTs Thawalib Putra/Putri sampai jenjang pendidikan Kuliyatul Ulum El Islamiyah (KUI) Putra/Putri.
“Sebagai lembaga pendidikan yang mengelola jenjang pendidikan dari usia dini sampai tingkat menengah atas, serta dengan kampus pendidikan yang tersebar di tiga lokasi di kota Padang Panjang, maka tata kelola yayasan harus dilakukan dengan prinsip prinsip akuntabilitas, amanah dan dipertanggungjawabkan. Hal ini tentu tidak terlepas dari status yayasan bukanlah milik keluarga atau satu kelompok, melainkan milik umat,” kata Irwan Natsir.
Atas komitmen untuk terus mengembangkan Perguruan Thawalib, selain kembali ke khittah pendidikan Perguruan Thawalib, tata kelola yayasan dan pendidikan yang profesional, akuntabilitas dan amanah, juga bagaimana terus menjaga Perguruan Thawalib sebagai lembaga pendidikan Islam yang memberikan kontribusi dalam mencerdaskan masyarakat.
Komitmen tersebut melanjutkan atas garis-garis pendidikan Islam yang telah ditetapkan oleh para alim ulama pendiri Perguruan Thawalib. “Menjadi kewajiban bagi pengelola Perguruan Thawalib saat ini untuk terus berkiprah dengan khittah pendidikan yang telah ditetapkan dan mewujudkan tata kelola yang baik,” jelas Abrar.
Sebagai aset dalam pendidikan Islam, saat ini Perguruan Thawalib terus berbenah dan mengembangkan diri dalam berbagai aspek. Sebagai Upaya untuk terus berkiprah dalam bertafaqquh fiddien. (*)
KILAS BALIK 2020-2023: Dari Pembangunan Sampai Wakaf Tanah
Dalam kurun waktu 2020-2023 berbagai pembangunan sarana prasarana di lingkungan Perguruan Thawalib Padang Panjang dilaksanakan. Pembangunan tersebut ada yang dibiayai dari keuangan Yayasan Thawalib, dan bantuan dari berbagai kalangan masyarakat serta pemerintah.
Pembangunan yang bersumber dari bantuan wakaf dari masyarakat dan pemerintah seperti pembangunan gedung asrama di kampus Thawalib Putri tahun 2020, wakaf dari Ibu Hj Nurhayati Subakat (Wardah Foundation).
Pembangunan gedung sekolah di kampus Thawalib Putra wakaf dari keluarga Alm. Salieh Baralah Datuk Tumamad pada tahun 2023.Kemudian, pembangunan rumah susun (Rusun) di kampus Thawalib Putra bantuan dari Kementerian PUPR RI tahun anggaran 2023, dan pembangunan gedung Balai Latihan Kerja Komunitas tahun 2022 bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI.
Sedangkan Pembangunan gedung asrama lantai dua di kampus Thawalib Putra dibiayai dari keuangan Yayasan Thawalib, dan berbagai pembangunan sarana prasarana lainnya, baik di kampus Thawalib Putra, kampus Thawalib Putri, dan kampus MIUT Thawalib.
Selain pembangunan sarana prasarana, Yayasan Thawalib juga menerima wakaf tanah dari keluarga Alm. Albar yang terletak di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Balai-Balai, Kota Padang Panjang lebih kurang 2,100 meter persegi pada September 2023.
Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Minangkabau, Perguruan Thawalib selama ini menerima bantuan dari berbagai kalangan masyarakat dan pemerintah. Baik dalam bentuk bantuan wakaf, zakat, infaq, sumbangan dan sebagainya.
Adanya bantuan dari Masyarakat dan pemerintah sangat bermakna dalam mempertahankan eksistensi dan kiprah Perguruan Thawalib sebagai lembaga pendidikan Islam milik umat dan hal itu juga tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat terhadap Perguruan Thawalib Padang Panjang. (*)
Thawalib Berikan Beasiswa Santri Kuliah di UNIDA Gontor
Dalam pengembangan pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) Yayasan Thawalib Padang Panjang melakukan Kerjasama dengan Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Jawa Timur.
Saat ini sebanyak sembilan orang lulusan dari Perguruan Thawalib tengah mengikuti perkuliahan di Unida Gontor. Direncanakan setiap tahun akan memberikan beasiswa untuk santri kuliah di Unida Gontor.
Sembilan orang santri tersebut mengambil berbagai program studi di Unida Gontor yang mendapatkan beasiswa penuh dari Yayasaan Thawalib dengan sistim ikatan dinas. Yakni setelah menamatkan perkuliahan kembali ke Perguruan Thawalib sebagai tenaga pendidik.
Program beasiswa tersebut adalah bagian dari kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor, yang dilakukan penanda-tanganan kerjasamanya oleh Ketua Yayasan Thawalib Padang Panjang Dr. Abrar, M.Ag dan Rektor Unida Prof.Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA,Ed,M.Phil dengan disaksikan oleh Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir,S,Sos, MAP dan Wakil Rektor Unida bidang Penelitian dan Kerjasama Dr.Khoirul Umam, MEc di kampus Unida di Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Minggu 26 Februari 2023.
Pengiriman santri lulusan Perguruan Thawalib ke Unida Gontor, kata Ketua Yayasan Thawalib Abrar, merupakan salah satu upaya dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan mempersiapkan tenaga pendidik terampil untuk nanti menjadi guru di Perguruan Thawalib.
“Para santri yang dikirimkan ke Unida sepenuhnya dibiaya oleh Yayasan Thawalib selama perkuliahan sampai tamat dan setelah selesai kuliah kembali ke Perguruan Thawalib untuk bekerja sebagai tenaga pendidik,” ujar Abrar.
Selain pengiriman santri Perguruan Thawalib kuliah di Unida, kerjasama juga dalam pengembangan SDM lainnya diantaranya pelatihan tenaga pendidik, penguatan bahasa asing dan penyedian tenaga pendidik.
Rektor Unida Gontor, Prof. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi menyambut baik adanya kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor.
“Penanda-tanganan kerjasama yang dilakukan merupakan membangun kemitraan antara Unida Gontor dengan Yayasan Thawalib Padang Panjang. Dan ini juga memperkuat hubungan historis yang sudah terbangun selama ini antara Perguruan Thawalib dengan Gontor,”ujarnya.
Dengan adanya kerjasama tersebut, kata Hamid Fahmy Zarkasyi, pihak Unida akan berupaya mengerahkan potensi yang dimiliki agar poin poin dalam kerjasama tersebut dapat dilaksanakan sebaik mungkin.
“Kami punya keinginan yang sama dengan Yayasan Thawalib dengan adanya kerjasama tersebut akan memperkuat Perguruan Thawalib Padang Panjang sebagai pesantren yang memiliki reputasi dan sejarah hebat sebagai lembaga pendidikan Islam,” jelasnya.
Sekretaris Yayasan Thawalib Irwan Natsir menjelaskan, Kerjasama Yayasan Thawalib dengan Unida Gontor memiliki maka tersendiri. Karena secara historis selama ini sudah terbangun hubungan yang kuat antara Perguruan Thawalib dengan Pondok Modern Darussalam Gontor.
“Salah seorang pendiri Pesantren Gontor Kiyai Imam Zarkasyi pada tahun 1930-an belajar dan menjadi santri di Perguruan Thawalib Padang Panjang. Ini yang membuat hubungan emosional kuat yang terbangun selama ini antara kedua lembaga pesantren tersebut,” katanya.
Dijelaskan Irwan Natsir bahwa Yayasan Thawalib tengah melakukan langkah langkah pengembangan SDM dan memperkuat aspek pendidikan.
“Upaya pengembangan Perguruan Thawalib saat ini dan ke depan diperlukan langkah persiapan dalam pengembangan SDM yang terampil dan memiliki kemampuan dalam berbahasa sehingga mempercepat pencapaian Visi dan Misi Yayasan Thawalib dalam taffaqquh fiddien yang telah ditetapkan,”ujarnya. (*)