SOLOK, HARIANHALUAN.ID – Subuh buta pada hari ke tujuh Ramadan 1445 Hijriah pada Senin (18/3) kemarin, boleh jadi akan menjadi subuh Ramadan yang akan selalu dikenang keluarga Hatta Yandri dan keluarganya sepanjang masa.
Subuh itu sekitar pukul 03.30 WIB, ketika semilir angin dingin nan menusuk tulang masih menyelimuti daerah Balai Oli, Nagari Jawi-Jawi, Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, pintu rumah berdinding papan Hatta Yandri tiba-tiba diketok seseorang.
“Assalamualaikum, adoh urang di rumah,” ucap seseorang sambil mengetok pelan pintu rumah berdinding papan itu,
Dari balik daun pintu papan yang hanya dibuka sedikit penuh keraguan, seorang perempuan paruh baya bernama Riza menatap heran penuh rasa tidak percaya.
Orang yang subuh-subuh mengetuk pintu gubuk tua miliknya, ternyata adalah orang nomor satu di Sumatra Barat, Gubernur Mahyeldi Ansharullah yang kedatangannya begitu tiba-tiba tanpa pemberitahuan,
Belum sempat Riza berucap satu patah kata pun, Gubernur Mahyeldi yang saat itu datang dengan setelan baju koko warna putih sederhana berkata.
“Kita sengaja mengunjungi kediaman Pak Iyan ini untuk singgah sahur. Ini program rutin kita di Pemprov Sumbar, sekalian untuk menyalurkan bantuan bedah rumah kepada warga,” ucap Gubernur Mahyeldi sambil tersenyum.
Setelah memanggil suaminya Hatta Yandri mendekat menyambut tamu yang datang, Riza akhirnya buka suara, ia mempersilahkan Gubernur Mahyeldi dan rombongan untuk masuk kedalam rumahnya.
Ketika telah sama-sama duduk bersila menghampar di lantai dengan Gubernur Mahyeldi, suami Riza, yakninya Hatta Yandri yang akrab disapa Iyan bercerita, dirinya adalah seorang mantan sopir angkutan batu bara. Namun karena sebuah kecelakaan parah yang pernah menimpa, dirinya kini tak lagi bisa bekerja seperti biasa,
Selain stroke ringan dan tangan yang selalu bergetar dan divonis dokter mengidap penyakit parkinson, Iyan juga mengidap penyakit jantung serta menderita penyakit gula (Diabetes Melitus).
“Ini sudah tujuh tahun lebih, saya tidak bisa kerja lagi. Berdiri saja susah. Tangan ini pun sudah tidak bisa apa-apa lagi. Saya hanya bisa di rumah saja ” ucap Iyan lirih.
Ditengah kondisi Iyan yang tidak memungkinkan untuk mencari nafkah itu, Riza sebagai istri terpaksa ambil alih kemudi mencari nafkah demi menghidupi dua orang anak. Satu anak yatim, anak dari kakaknya. Ditambah seorang anak kandung mereka sendiri.
Kedua anak yang ada di rumah itu, kini telah duduk di bangku sekolah dasar. Untuk mencukupi kebutuhan mereka dan menyambung hidup sehari-hari Riza bekerja serabutan dengan pendapatan tidak menentu.
“Ambo manjuaan galeh urang. Kadang jadi tukang masak di tampek urang mangaleh samba di Jorong Subalah. Kadang lai bisa dapek 40 ribu sahari,” kata Riza bercerita dengan logat Minang kental.
Meski penghasilannya hanya hanya beberapa puluh ribu rupiah perhari itu tidaklah memadai untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, namun Riza mengaku tetap bersyukur kepada yang maha kuasa.
“Bagaimana lagi, kondisi yang memaksa,”ucap Riza begitu tegar dengan seulas senyum diwajahnya.
Kondisi kediaman Iyan, Riza dan dua anaknya itu pun, melintuhkan hati. Rumah berdinding papan berukuran 3×4 meter itu terlihat begitu sempit dan sudah tidak layak lagi untuk ditinggali.
Ruangannya dibagi dua, satu kamar tidur dan satu untuk ruang tamu. Tidak ada kursi, semua ditaruh di lantai. Ada ruang kecil menjorok seukuran 1×2 meter. Ruang ini menjadi dapur, sekaligus tungku untuk memasak.
Setelah menikmati santap sahur di kediaman Iyan dan Riza yang begitu sederhana, Gubernur Mahyeldi menyampaikan rasa prihatinnya atas kondisi yang dialami Iyan dan keluarga.
Selain itu, Gubernur juga mengutarakan niat kedatangannya bersama rombongan Tim Safari Ramadhan (TSR) Pemprov Sumbar yakninya untuk memberikan bantuan pembangunan rumah dengan nilai total sebesar Rp32,5 juta.
“Dalam program rutin yang didanai dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar ini, kita serahkan bantuan senilai Rp25 juta, lalu juga ada tambahan bantuan dari Bank Nagari senilai Rp2,5 juta dan dari Bapenda Sumbar senilai Rp5 juta. Pak Iyan mengaku akan digunakan untuk membangun rumah di atas tanah sendiri,” ucap Gubernur Mahyeldi,
Saat menerima penyerahan bantuan pembangunan rumah secara simbolis itu, mata Iyan dan Istrinya Riza, terlihat begitu berkaca-kaca penuh haru.
Sebab ia mengaku benar-benar tidak menyangka bahwa kediamannya akan menjadi salah satu lokasi yang akan disinggahi apalagi impian dirinya untuk membangun rumah di tanah miliknya sendiri, akan terwujud seiring dengan kedatangan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah pada safari Ramadhan kali ini,
“Terima kasih banyak kepada Bapak Gubernur Mahyeldi dan rombongan. Semoga Allah membalasi kebaikan Bapak semua dengan pahala yang berlipat-lipat ganda, Amin Ya Allah, Amin Ya Rabb” ucap Iyan dan Riza sembari menangkupkan kedua telapak tangan ke langit dan mengusap wajahnya yang sendu. (*)