TANAH DATAR, HALUAN — Usaha les piri-piri dan profil yang dirintis M. Jinis Khatib Jalelo di Jorong Bukit Tamasu, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, sudah berdiri hampir 20 Tahun. Kini, usaha yang memproduksi piri-piri atau sejenis plafon dari kayu itu kian berkembang, dan telah mempekerjakan puluhan karyawan.
Khatib Jalelo menjelaskan, setiap hari, usahanya memproduksi piri-piri dan profil yang biasa dipakai untuk kebutuhan bangunan rumah, toko, dan bangunan sejenis lainnya. Selain memanfaatkan kayu limbah tak terpakai, ia beruntung usaha itu dapat menyerap tenaga kerja dari daerah setempat.
“Awalnya usaha ini hanya berskala kecil, dan mesin yang kami gunakan juga satu. Untuk sekarang ini, Alhamdulillah sudah berjalan hampir 20 tahun,” kata Khatib Jalelo saat disambangi Haluan, Jum’at (11/11).
Dalam menjalankan usahanya, Khatib Jalelo mendapatkan bahan baku kayu limbah dari daerah Sijunjung, yang diantar lima kali dalam seminggu. Bahkan saat permintaan membeludak, durasi kedatangan kayu yang akan diolah akan lebih sering. Khatib Jalelo mengaku, hampir seluruh potongan kayu limbah yang diterima dapat diolah sesuai kebutuhan pemesan.
“Hampir semua potongan kayu limbah ini bisa kita olah. Bahkan sisa untuk piri-piri dan profil juga bisa dipakai untuk membuat peti buah, bingkai cermin, hingga bingkai foto. Potongan paling kecil juga bisa dibuat wadah makanan ringan dan kue kering seperi batiah dan lain-lain,” kata Khatib Jalelo lagi.
Untuk pasar sendiri, Khatib Jalelo mengaku produk yang dihasilkan usaha Les Piri-Piri dan Profil miliknya dikirim ke berbagai toko bangunan di Kabupaten Tanah Datar. Selain itu, sebagian juga diantar ke berbagai pemesan di Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kota Padang Panjang, dan sejumlah daerah lain. Bahkan, untuk peti buah ada yang dikirim hingga ke Pulau Jawa.
Dalam menjalankan usahanya, Khatib Jalelo mengaku banyak belajar dari berbagai pihak. Termasuk dalam pengelolaan bisnis yang juga mendapatkan pembinaan dari unit Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang. Hingga saat ini, usahanya telah berkembang dengan puluhan karyawan, dan belokasi di dua tempat usaha. Bahkan, ia berencana membuka satu lokasi produksi lagi dalam waktu dekat.
“Usaha ini sangat terbantu dengan adanya pembinaan CSR PT Semen Padang hampir selama 15 tahun. Alhamdulillah usaha ini terus berkembang dan menjadi ladang mata pencarian juga bagi orang lain,” ucapnya.
Sementara itu terkait pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun belakangan, Khatib Jalelo mengaku usaha sedikit mendapatkan imbas. Namun, lebih dikarenakan terhambatnya mobil yang akan mengangkut produknya untuk diantar ke sejumlah daerah.
“Namun untuk sekarang ini sudah mulai agak normal. Semoga ke depan pandemi semakin terkendali lagi sehingga usaha ini semakin cepat lagi berkembangnya,” ucapnya menutup.
Terkait pembinaan yang dilakukan PT Semen Padang sendiri, terutama kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Kepala Departermen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang, Oktoweri, menyebutkan bahwa PT Semen Padang senantiasa menjaga komitmen dalam melakukan pembinaan, yang salah satunya dikelola melalui unit CSR perusahaan.
“PT Semen Padang tentu berharap segenap usaha yang diupayakan masyarakat di skala kecil dan menengah ini dapat tumbuh dengan pesat. Selain itu, kita berharap usaha ini menyerap lebih banyak tenaga kerja, yang tentunya sangat sejalan dengan program pemerintah pusat dan daerah, terkait pengentasan pengangguran dan pengentasan kemiskinan,” ucap Oktoweri. (h/adv).