Selama kepemimpinan Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang juga digadang-gadang akan maju pada pemilihan gubernur mendatang, bukan hanya bangkit dengan infrastruktur jalan dan jembatan saja. Namun di sarana kesehatan juga terus dikebut, misalnya saja jumlah puskesmas pada tahun 2016 sebanyak 13 unit, dan pada tahun 2023 sudah menjadi 15 unit.
Begitu pula dengan poskesri atau polindes, di awal tahun 2016 berjumlah 79 unit, dan pada tahun 2023 terjadi penambahan sebanyak 54 unit menjadi 133 unit dan rumah sakit umum daerah bertambah satu unit menjadi dua unit. Artinya Dharmasraya bangkit juga dalam bidang kesehatan.
Selain itu, bidang pendidikan juga bangkit dengan kinerja bidang pendidikan yang sebagian besar mengalami kenaikan yang dilihat dari tujuh indikator. Melalui program bantuan seragam
sekolah dari pemerintah daerah, mulai dari siswa TK, SD dan SMP, sebanyak 1.150 stel pakaian anak-anak TK diberikan secara gratis, kemudian 4.762 seragam berserta atributnya, seragam pramuka beserta atributnya juga diberikan secara gratis kepada anak-anak SD dengan total anggaran Rp1,8 miliar lebih. Begitu pula untuk siswa SMP dengan memberikan baju seragam nasional dan pramuka dengan jumlah masing-masingnya 2.952 stel dengan menelan anggaran Rp1,4 miliar lebih.
Penduduk Dharmasraya yang mayoritas bertani, bupati yang juga Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) itu, juga bangkit dengan berbagai program pertanian. Mulai dari pengadaan bibit unggul kelapa sawit sebanyak 28- 9.845 batang, kecambah kelapa sawit juga diadakan sebanyak 90 ribu butir, bantuan ternak sapi sebanyak 123 ekor, peremajaan kelapa sawit dengan luas lahan 5.489 hektare dan untuk bibit tanaman jagung sebanyak 8.625.
Untuk bangkit di bidang pertanian lainnya, perluasan lahan juga ia lakukan dengan cetak sawah baru seluas 237 hektare sekaligus dengan bibit unggul sebanyak 18.110 di mana pada tahun 2016 hanya 2.694.