“Saat bencana melanda, kepala daerah harus berada di tengah-tangah masyarakat. Ini yang kita lakukan untuk memastikan kondisi daerah tertangani dengan baik dari dampak bencana yang terjadi,” ucap bupati.
Selama seminggu lebih, Bupati Safaruddin mendatangi lokasi-lokasi terdampak bencana. Ia pun berbaur dengan warga korban dampak bencana. Selain untuk memberikan semangat kepada korban, bupati juga menyerahkan bantuan.
Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo merinci dampak dari bencana tersebut, yaitu sebanyak 12 KK atau 44 jiwa mengungsi, 544 KK atau 1995 jiwa terdampak langsung, 551 unit rumah rusak, 49 titik jalan tertimbun longor. Kemudian, 5 unit tempat ibadah dan 8 sekolah direndam banjir serta rusak , 21 titik jaringan irigasi putus serta 29,7 ribu hektar lahan pertanian direndam banjir termasuk 8,5 ribu meter persegi perikanan rata dengan banjir.
“Banjir juga menimpa dua tempat wisata serta berdampak pada 14 sub sektor perdagangan. Kerugian paling besar adalah pada sektor pertanian yaitu sebesar Rp22,5 miliar,” ujar Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo disela-sela penyerahan bantuan bencana beberapa waktu lalu.
Dikatakan Bupati Safaruddin, Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu kawasan langganan bencana alam banjir dan tanah longsor. Dalam waktu berdekatan saja, seperti di penghujung tahun 2023 atau 5 bulan lalu, banjir dan longsor menimpa Kabupaten Lima Puluh Kota.