Kebangkitan Dharmasraya Terus di Pacu Menuju “Sumbar Menyala”

Kebangkitan Dharmasraya

Kabupaten Dharmasraya untuk bangkit harus menjalin hubungan dengan pemerintah pusat bahkan Presiden 

HARIANHALUAN.ID – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, SE, MAP, sudah delapan tahun memegang tampuk kepemimpinan di Kabupaten Dharmasraya Ranah Cati Nan Tigo ini.

Suka tidak suka, mau tidak mau, ia harus menyerahkan tongkat estafet terbaiknya kepada pemimpin Dharmasraya berikutnya hasil dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Kebangkitan itu sudah pasti akan terus dipacu tanpa batas sesuai dengan tekad Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang mewakafkan masa mudanya.

Karir politiknya masih panjang, ia pun tidak sembarangan baik di internal partai maupun di pemerintahan bahkan ia dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Tentu Sutan Riska Tuanku Kerajaan akan melangkah lebih jauh dan lebih tinggi untuk menggapai apa yang ia cita-citakan.

Untuk bangkit, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan harus jatuh bangun

Kebangkitan Dharmasraya bukan hanya tertuju pada sektor sektor tertentu saja, tetapi dari berbagai sektor, misalnya saja untuk pada sektor pemukiman tidak layak huni, seperti Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari angka 0 pada tahun 2016 menjadi 3447 pada tahun 2023 menelan anggaran sebesar Rp59,080 miliar.

Program renovasi rumah tidak layak huni, juga dari angka 0 pada tahun 2016 menjadi 140 rumah dilakukan renovasi menelan anggaran Rp2,8 miliar sampai tahun 2023.

Program pembangunan rumah sejahtera terpadu sebanyak 57 unit semenjak tahun 2016 sampai tahun 2023 dengan anggaran Rp1,14 miliar. Begitu pula pembangunan rumah susun sewa pegawai negeri sebanyak 1 unit dengan anggaran Rp20 miliar lebih dari tahun 2016 sampai tahun 2023, di mana pada tahun 2016 tidak ada sama sekali.

Pembangunan rumah khusus dan pembangunan rumah MBR juga satu unit sampai tahun 2023 dari tahun 2016 dengan angka nol, masing masing Rp6,190 dan Rp16,379.

Untuk penerbitan izin membuka tanah (pengurusan sertifikat tanah milik Pemda) dari angka 73 sertifikat menjadi 187 sertifikat, begitu pula daftar objek Tora melalui program redistribusi tanah pada tahun 2016 seluas 1.345 hektar sampai tahun 2023 menjadi 3.978 hektar dan daftar pelaksanaan pendaftaran tanah sistematis lengkap dari angka nol tahun 2016 menjadi 11.226 hektar.

Kebangkitan Dharmasraya tidak terlepas dari dukungan Ketua TP PKK Dewi Sutan Riska 

Di bidang Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Kabupaten Dharmasraya terus bangkit, seperti revitalisasi pasar rakyat, pada tahun awal Sutan Riska Tuanku Kerajaan memegang tampuk kepemimpinan, angka yang ada hanya 6 unit, pada tahun tahun berikutnya jumlah tersebut bangkit menjadi 25 unit pasar termasuk pembangunan los, kios serta saran dan prasarana pendukung pasar.

Pada tahun 2023 dibangun 2 unit gedung workshop IKM sentra Logam yang menelan anggaran Rp914 miliar lebih yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Jumlah koperasi binaan dari angka 179 unit pada tahun 2016, bangkit menjadi 223 unit Koperasi sampai tahun 2023, artinya sebanyak 42 Koperasi bertambah yang mendapat pembinaan dari pemerintah.

Begitu pula dengan pembinaan UMKM yang berjumlah 4.082 pada tahun 2016 bangkit menjadi 15.374 UMKM yang mendapat pembinaan dari pemerintah, angka itu cukup fantastis karena mencapai 11.292.

Kebangkitan Dharmasraya bukan hanya infrastruktur, tetapi pelayanan publik dan sosial juga menjadi perhatian bagi pemerintahan Sutan Riska Tuanku Kerajaan, contohnya saja LPPD Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2016 pada peringkat 120 nasional dan peringkat 7 provinsi, dengan bangkit bersama sama, peringkat itu diperbaiki menjadi peringkat 43 nasional dan 4 provinsi pada tahun 2021, sedangkan untuk tahun 2022 dan 2023 belum keluar hasilnya.

Begitu pula Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi (SAKIP), tahun 2016 pada posisi B dan pada tahun 2020 masih pada posisi B, dan itu harus menjadi kebangkitan sampai akhir masa jabatan Sutan Riska Tuanku Kerajaan.

Bidang ketenagakerjaan, kebangkitan Dharmasraya juga cukup signifikan, tahun 2016 pendidikan dan pelatihan bagi pencari kerja sebanyak 192 orang dan pada tahun 2023 diberikan sebanyak 3108 orang pencari kerja yang disuguhkan pelatihan dan pendidikan dan hasilnya dari angka 54 orang tahun 2016 menjadi 968 orang pada tahun 2023 serta berusaha secara mandiri dari tahun 2016 sebanyak 37 orang menjadi 447 orang pada tahun 2023.

Bidang lingkungan hidup juga terus bangkit, cakupan sumber daya alam yang terlindungi tahun 2016 hanya 1 persen, hal itu mengalami kenaikan 96,65 persen, pengurangan sampah (pembatasan, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali) mengalami kenaikan sebesar 15,09 persen, penanganan sampah (pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah di TPA/TPST/SPA terjadi penambahan sebesar 15,09 persen, begitu pula ketaatan usaha dan atau kegiatan dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) juga terjadi penambahan sebesar 100 usaha atau kegiatan.

Untuk bidang sosial, kebangkitan Dharmasraya dengan menurunkan angka yang “ditakuti” seperti angka kemiskinan dan stunting, apalagi kemiskinan ekstrim, dari data yang ada, kemiskinan ekstrim tahun 2023 terus menurun, dari Januari 4053 KK miskin, pada Maret turun menjadi 691 KK miskin menjadi 33 KK miskin ekstrim dan data terkahir menunjukkan angka 13 KK miskin ekstrim pada bulan September 2023.

Bidang sosial budaya, Dharmasraya bangkit dengan memperkuat nilai nilai adat dan agama bagi generasi penerus. Program ini dimulai dengan melibatkan tokoh adat dan tokoh agama dalam menjaga nilai nilai adat ditengah tengah masyarakat. Agar tokoh adat dan agama merasa dihargai dalam menjalankan perannya.

Bukan itu saja, Dharmasraya bangkit dengan membangun seluruh rumah gadang kaum di nagari-nagari yang sudah rusak dan tidak terpakai. 

Untuk bidang agama, Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan bangkit dengan menorehkan sejarah mendirikan Islamic Center yang diawali dengan membangun Mesjid Agung Dharmasraya yang sudah diresmikan oleh Menteri PUPR.

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan harus menyatu dengan masyarakat bawah

Pembangunan Mesjid Agung Dharmasraya itu murni dari APBD, hal ini sangat menarik perhatian luar, bahkan Mesjid Agung Dharmasraya dijadikan sebagai tempat wisata religi bagi masyarakat, bukan hanya masyarakat Dharmasraya, tetapi juga masyarakat yang datang dari luar yang tergabung dalam kelompok kelompok pengajian dan lain sebagainya.

Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang digadang gadang kan akan maju pada Pilgub mendatang itu, mengucurkan insentif bulanan untuk niniak mamak dan perangkatnya serta tokoh agama di setiap nagari.

Selama delapan tahun kepemimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan,SE, MAP, sudah banyak membangkitkan diberbagai bidang pembangunan. “Dharmasraya terus memacu kebangkitan untuk menuju Sumbar Menyala”. (*)

Exit mobile version