“ini sejalan dengan trias UKS dan lima sehat dalam GGS yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan,” ujar Barlius.
Ia menyebutkan, manfaat GSS bagi peserta didik adalah untuk membudayakan lima sehat agar status kesehatan meningkat sehingga, peserta didik bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
“Sama halnya manfaat bagi tenaga pendidik, agar status kesehatan meningkat sehingga dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan maksimal dan bagi orang tua untuk memberikan dukungan bagi usaha peningkatan status kesehatan peserta didik,” ujarnya lagi.
Melalui program tersebut, ia berharap, sekolah bisa menjadi tempat yang ideal untuk menyemaikan kebiasaan hidup sehat sehingga sekolah menjadi rujukan bagaimana pembiasan hidup sehat itu dijalankan.
“Baik itu makanan yang dimakan oleh siswa, mestinya itu dikontrol oleh sekolah. Bagaimana menghilangkan pengawet, perasa, pemanis, penyedap di setiap makanan yang dikonsumsi oleh siswa,” kata Barlius.
Upaya lain dalam menerapkan pembinaan lingkungan sekolah sehat dengan cara menghilangkan genangan air yang akan memicu penyakit DBD. Kemudian, bagaimana agar di sekolah melestarikan tanaman sehat sebagai obat herbal sehingga mengurangi pemakaian obat kimia.
“Kita kembangkan apotik hidup di sekolah. Ini sejalan dengan sekolah adiwiyata, sekolah yang membudayakan lingkungan sehat. Termasuk juga kebiasaan mencuci tangan. Wastafel yang ada di sekolah-sekolah akan kita dewasakan dan dirawat kembali,” ujarnya.