PADANG, HALUAN – Universitas Negeri Padang (UNP) kembali mengukuhkan tiga orang guru besar dalam Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Guru Besar, Senin (29/11) di Auditorium UNP. Sebelumnya pada September 2021 lalu, UNP juga telah mengukuhkan 6 orang guru besar, sehingga total saat ini UNP telah memiliki sebanyak 73 orang guru besar.
Ada pun ketiga guru besar yang baru dikukuhkan kemarin antara lain, Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si pada Bidang Ilmu Fisik Kimia Lingkungan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Prof. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D pada Bidang Ilmu Pendidikan Kewirausahaan dari Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP). Kemudian, Prof. Dr. Marlina, M.Si pada Bidang Ilmu Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Ketua Senat UNP, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd menyampaikan, jabatan fungsional guru besar adalah jabatan akademik tertinggi dan penambahan guru besar pada tahun ini sangat penting untuk transformasi UNP sebagai Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH).
“Guru besar memegang tanggung jawab dan peran stategis, karena bukan hanya bertanggung jawab kepada institusi namun juga untuk Negara dan Bangsa. Bahkan mereka tak hanya melakukan pendidikan, namun diwajibkan untuk menyumbang tenaga dan pemikiran kapan pun dan dimana pun untuk Bangsa dan Negara, terutama UNP yang sudah PTN-BH,” katanya.
Sementara itu, Rektor UNP. Prof. Ganefri, Ph.D, menyebutkan, acara pengukuhan guru besar ini, bukanlah hanya sebuah formalitas dari tradisi akademik di sebuah perguruan tinggi, tetapi bagi UNP memberikan makna positif dan penguatan bagi Lembaga yang sudah berubah status menjadi PTBH ini.
Selain itu, katanya, pengukuhan guru besar ini juga memberikan kontribusi untuk pencapaian indikator kinerja utama UNP, serta memberi nilai tambah untuk konversi akreditasi UNP menjadi Perguruan Tinggi Unggul di tahun ini.
Ganefri mengatakan, seluruh sivitas akademika mengapresiasi pengukuhan ketiga guru besar ini dikarenakan dari fakultas yang berbeda, terlebih ketiga guru besar yang dikukuhkan merupakan bidang kepakaran pertama yang dimiliki UNP.
“Kami bangga dan mengucapkan kepada ketiga guru besar yang dilantik hari ini sesuai bidang ilmu dan kajian masing-masing. Dan ini sesuatu yang luar biasa UNP memiliki guru besar pertama di bidang Ilmu Pendidikan Kewirausahaan dari Fakultas Perhotelan dan Pariwisata, Asmar Yulastri, Bidang Ilmu Fisik Kimia Lingkungan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Indang Dewata, dan Bidang Ilmu psikologi Anak Berkebutuhan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan, Marlina,” ucapnya.
Lanjutnya, UNP terus mendorong doktor untuk meningkatkan kapasitas kompetensi dengan menyediakan anggaran untuk pengembangan riset, publikasi, program hilirisasi, terutama UNP telah disetujui oleh presiden menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH).
“Kita di 2022 untuk menapaki PTNBH sebagai langkah maju bagi UNP untuk melakukan akselerasi, inovasi dalam oengembangan bidang pengetahuan dan mengelola sumber daya manusia yang sejajar dengan 16 PTN-BH di Indonesia,” tuturnya.
Menurut Ganefri, pengukuhan guru besar ini bukanlah hanya sebuah formalitas dari tradisi akademik di sebuah perguruan tinggi, tetapi bagi UNP memberikan makna positif dan penguatan bagi lembaga. Ganefri terus mendorong dan memotivasi dosen lainnya untuk terus meningkatkan kompetensi pendidikan dan menargetkan menghasilkan guru besar setiap tahunnya.
“Sosen yang sudah menjadi guru besar memiliki tugas dan tanggung Jawab yang besar sebagai intelektual yang bertanggung jawab menyampaikan suatu kebenaran yang harus diuji melaui prosedur ilmiah,” katanya.
Sementara itu, masing-masing guru besar menyampaikan pidato pengukuhannya, yang dimulai dengan Prof. Asmar Yulastri, Ph.D dengan pidato pengukuhan Guru Besar berjudul “Smart Entrepreneur Model (SEM) untuk Akselerasi lulusan Perguruan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing”.
Diikuti Prof. Dr. Indang Dewata, M.Si dalam pidato pengukuhannya menyampaikan tentang “Tantangan Keberlanjutan Lingkungan Hidup, Refleksi, dan Outlook abad 21 Micro Plastic Menjadi Ancaman Dunia”. Kemudian, Prof. Dr. Marlina, S.Pd., M.Si menyampaikan tentang “Pembelajaran Berdeferensiasi Sebagai Upaya Pemenuhan Aksesibilitas Psikologis Siswa Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif”.
Acara pengukuhan ini pun dihadiri oleh pimpinan universitas dan fakultas, civitas akademika UNP secara luring dan daring. Sementara untuk keluarga para guru besar yang hadir dengan mengikuti langsung pengukuhan ini tetap dibawah protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang ketat. (h/isr)