PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy berhasil mencetak dan mengembangkan 100 ribu pelaku usaha baru serta memberdayakan pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang ada di seluruh penjuru Sumbar.
Lewat program unggulan (progul) penciptaan dan penumbuhan 100 ribu milenial serta woman entrepreneur yang dicanangkan sejak tahun 2021 silam, hingga kini Pemprov Sumbar telah berhasil mencetak, membina, dan memberdayakan sebanyak 113,759 wirausahawan.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melalui Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Endrizal menjelaskan, program SumbarPreneur bertujuan untuk mencetak wirausahawan baru Sumbar yang adaptif, mandiri, dan berkelanjutan.
“Program SumbarPreneur bertujuan mengoptimalkan sumber daya lokal, mengurangi pengangguran dan kemiskinan, hingga meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM agar berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah,” ujarnya kepada Haluan, Senin (9/9).
Adapun sasaran utama Program SumbarPrenenur adalah kalangan milenial, pelajar SMK, hingga kalangan ibu rumah tangga. Setelah melewati rangkaian pelatihan dan program pemberdayaan yang disediakan Pemprov Sumbar, mereka diharapkan menjadi pengusaha tangguh pada masa yang akan datang.
“Hingga bulan September 2024, tidak kurang dari 97.006 milenial entrepreneur, 10.188 woman entrepreneur, 458 SMK Preneur, serta 7.050 orang pelaku usaha ekonomi kreatif telah dibina lewat program SumbarPreneur,” katanya.
Melalui program SumbarPreneur yang merupakan implementasi visi misi pasangan Mahyeldi-Audy pada poin Sumbar Sejahtera, para calon pengusaha tangguh masa depan Sumbar diberikan berbagai jenis pelatihan kewirausahaan.
Di samping itu, para peserta yang menunjukkan kegigihan dan keinginan berbisnis cukup kuat, selanjutnya akan mendapatkan berbagai kemudahan bisnis dari pemerintah daerah. Mulai dari fasilitasi perizinan, hingga bantuan alat dan permodalan.
“Sampai bulan September 2024 ini kita telah memfasilitasi penerbitan 3.126 izin usaha serta menyalurkan 672 bantuan alat dan permodalan bagi para peserta program SumbarPreneur,” ujar Endrizal.
Dalam upaya merangsang pertumbuhan wirausahawan baru serta memicu para pelaku UMKM dan ekraf Sumbar naik kelas dan berkembang, Pemprov Sumbar juga mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha.
Saat ini, Pemprov Sumbar bekerja sama dengan sejumlah lembaga perbankan, telah menyediakan banyak sekali sumber pendanaan bagi UMKM yang dapat diakses masyarakat. Baik berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga Kredit Peduli Usaha Mikro (KPUM) Simamak Bank Nagari.
“Bagi UMKM yang modalnya Rp100 juta ke bawah, jika meminjam modal ke Bank Nagari maka bunga pinjamannya akan dibayar pemerintah provinsi,” katanya.
Sesuai dengan milestone program SumbarPreneur yang telah dirancang sejak awal, kata Endrizal, para pengusaha peserta program pelatihan yang digelar Pemprov Sumbar, secara bertahap bahkan ditargetkan akan mempunyai pendapatan sebesar Rp2,1 miliar per tahun.
Guna mewujudkan itu, Dinas UMKM Sumbar juga merancang kelas pelatihan wirausaha intensif mandiri tanpa menggunakan APBD yang dikerjasamakan dengan lembaga pelatihan Pluzi Academy di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Sumbar.
“Pelatihan Pluzi Academy bermuara kepada peningkatan pendapatan. Kita menyelenggarakan sebanyak 14 kali pertemuan. Dari 600 orang peserta yang diseleksi, akan terpilih 50 peserta terbaik. Mereka ini yang akan kita latih satu kali seminggu secara intensif,” ujarnya.
Endrizal berharap, program SumbarPreneur harus melahirkan pengusaha-pengusaha tangguh yang akan berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah serta penyerapan tenaga kerja di masa yang akan datang.
“SumbarPreneur merupakan ikhtiar kita untuk menciptakan para saudagar dan pengusaha tangguh masa depan yang akan berkontribusi positif terhadap penciptaan Sumbar yang tangguh, mandiri, madani, dan berkeadilan,” katanya. (*)