Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi menegaskan bahwa Pemprov Sumbar akan terus memaksimalkan potensi pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dan jasa lingkungan. Termasuk potensi pengembangan objek wisata.
Sebab kenyataannya, manfaat perhutanan sosial mencakup peningkatan kesejahteraan masyarakat, pengurangan konflik tenurial, hingga pelestarian hutan. Selama lima tahun terakhir, Pemprov Sumbar berhasil meningkatkan kesejahteraan petani hutan melalui program perhutanan sosial, pendapatan petani hutan mendekati nilai UMP.
Keberhasilan ini juga telah mengubah pola pikir masyarakat terhadap hutan, menjadikan hutan sebagai sumber ekonomi tanpa merusaknya. “Dengan demikian, program perhutanan sosial tidak hanya membantu mengentaskan kemiskinan tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Sumbar,” ucap dia.
Di sisi lain, Ketua Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKm) Suka Menang Air Kacang, Gustamaldi mengatakan, kelompoknya telah berhasil memulihkan hutan kritis seluas 150 hektare.
Lahan seluas itu kemudian ditanami kelompok dengan serai wangi. Hamparan serai wangi itu kemudian berhasil berproduksi. Lahirlah produk minyak serai wangi dari HKm Suka Menang. Setelah serai wangi, HKm Suka Menang juga melakukan penanaman tanaman jengkol, petai, kopi, kulit manis dan tanaman menghasilkan lainnya
“Alhamdulillah dari hasil ini kami bisa mendapatkan tambahan pendapatan. Dulunya kami takut mengelola hutan karena terbentur aturan, sekarang berkat Pemprov Sumbar hutan larangan bisa dikelola dan menghasilkan,” ujarnya.