Wisuda Perdana Lulusan Doktor, UIN Bukittinggi Catat Sejarah Baru

Rektor UIN Bukittinggi didampingi Wakil Rektor III foto bersama dengan para wisudawan terbaik di Gedung Student Center, Rabu (18/9). YURSIL

BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mencatat sejarah baru. Pasalnya, pada prosesi wisuda angkatan VII tahun akademik 2023/2024, UIN Bukittinggi mewisuda perdana satu orang lulusan program Strata 3 (S3) dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Wisudawan S3 perdana dan satu satunya itu adalah Dr. Yasmansyah, M. Pd. Ia berhasil menuntaskan pendidikan S3 selama 2 tahun 9 bulan dengan IPK 4,00 yudisium pujian. Judul karya ilmiahnya adalah Pengembangan Model Kegiatan Ekstrakurikuler Berbasis Penguatan Keagamaan Dalam Pembentukan Karakter Siswa di MAN Kabupaten Tanah Datar.

Dalam wisuda kali ini, UIN Bukittinggi mewisuda sebanyak 1.591 wisudawan yang terdiri dari, Fakultas Syariah 218 orang, Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) 547 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Febi) 634 orang, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Fuad) 149, dan pascasarjana 43 orang.

Prosesi wisuda dilaksanakan selama dua hari di Gedung Student Center. Pada hari pertama, Rabu (18/9) dilaksanakan wisuda sebanyak 808 orang, dan pada hari kedua Kamis (19/9) sebanyak 783 orang.

Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si mengatakan, wisuda kali ini merupakan sejarah baru yang luar biasa bagi UIN Bukittinggi. Sebab, wisuda S3 belum pernah dilakukan sebelumnya di UIN Bukittinggi

“Hari ini UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi mencatatkan sejarah luar biasa dengan mewisuda jenjang S-3. Kita harapkan wisudawan S1 melanjutkan ke jenjang S2 karena di UIN ini sudah ada program pascasarjana. Begitu juga dengan lulusan S2 dapat melanjutkan ke jenjang S3 yang juga sudah ada di UIN ini,” kata Silfia dalam sambutannya.

Wisudawan/ti UIN Bukittinggi lanjut Silfia Hanani, merupakan agen perubahan dan penentu peradaban di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, sebagai agen perubahan, wisudawan/ti adalah orang yang mewakili UIN Bukittinggi untuk menyebarkan dan menebarkan kebaikan sebagai dharmabakti dan bukti nyata telah mendapatkan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.

“Diibaratkan berjihad, wisudawan S1 sudah berada di jihad level lima. Jihad 1 di TK, jihad 2 di  SD, 3 di SMP, 4 di SMA dan jihad 5 di S-1. Oleh sebab itu, sebagai jihad level 5 wisudawan sekalian sudah bisa dilepas untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh bersama-sama selama ini di UIN Bukittinggi. Begitu juga bagi wisudawan S-2. Saat ini sudah berada di jihad level 6 yang berarti sudah mampu menerapkan, sudah mempunyai aksiologi untuk menebar ilmu pengetahuan kepada khalayak ramai dan kepada masyarakat bangsa dan negara,” tuturnya.

Dikatakannya, saat ini semua berada pada tantangan global. Tantangan global di mana semua orang berkompetisi dan bersaing mendapatkan yang terbaik.

“Jika tidak mengembangkan ilmu untuk berkompetisi, berarti gagal dalam pembentukan kebaikan dan keberhasilan. Oleh sebab itu, berkompetisilah, wujudkan mimpi-mimpi kemarin itu menjadi kenyataan. Menuntut ilmu untuk mendapat kebaikan. Kebaikan itu harus dijemput dengan memenangkan kompetisi,” ujarnya.

Sementara itu, wisudawan S3 perdana, Dr. Yasmansyah, M. Pd merasa bangga karena dirinya satu-satunya ketua Baznas di Sumbar yang bergelar doktor. Menurutnya, bukan perkara mudah untuk menyelesaikan pendidikan S3 tanpa mengganggu tugas utama di Baznas Tanah Datar.

Alhamdulillah, selama menempuh pendidikan S3 kegiatan di Baznas Tanah Datar tidak terganggu. Bahkan mampu meningkatkan pengumpulan zakat. Tahun ini, kita mampu mengantarkan Bupati Tanah Datar mendapatkan reward dari Baznas RI sebagai Kepala Daerah Penggerak Zakat Tahun 2024,” kata Yasmansyah.

Untuk menyelesaikan pendidikan S3, dirinya mendapat dukungan besar dari keluarga terutama istri dan 3 orang putri yang juga kini sedang menempuh pendidikan di UIN Imam Bonjol Padang.

“Allah SWT telah banyak memberikan kemudahan kepada saya dan keluarga. Kami sekeluarga tidak mengalami kesulitan membayar UKT saya dan tiga orang putri yang juga kuliah di UIN Padang,” ujar mantan anggota DPRD Tanah Datar dua periode itu.

Selain kesibukan kuliah dan mengurus Baznas Tanah Datar. Yasmansyah juga diberi amanah sejak 2 tahun lalu pengabdian sebagai dosen luar biasa di Fakultas Tarbiyah Prodi PTIK UIN Bukittinggi. Bahkan, saat ini UIN Batusangkar meminta dia mengajar di pascasarjana bidang pendidikan sebagai dosen luar biasa. Ke depan dirinya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dengan menulis tentang pembentukan karakter. Alumni S1 STAIN Batusangkar dan S2 UIN Batusangkar itu telah menerbitkan buku tentang Kontribusi Zakat Untuk Pendidikan. Bulan depan akan diterbitkan buku baru berjudul Siber Akhlak Menghadapi Globalisasi. (*)

Exit mobile version