LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID — Meraih penghargaan sebagai nagari berprestasi di tingkat nasional, bukan kali ini saja diraih Kabupaten Lima Puluh Kota. Di bawah komando Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo mampu membawa nagari di daerah tersebut jadi terbaik secara nasional.
Berkat dukungan, dorongan serta kebijakan pemerintah daerah membawa Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang (Sitapa) berhasil meraih juara I dalam lomba desa tingkat nasional. Bahkan, pemerintah daerah berhasil mengabet penghargaan Upakarya Wanua Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri yang telah melakukan pembinaan dalam mewujudkan nagari berprestasi.
Prestasi itu tentu menyiratkan suksesnya pembangunan nagari sebagai poros pembangunan di Lima Puluh Kota melalui sektor pariwisata yang jadi andalan Nagari Sitapa. Di sisi lain, raihan ini memberikan tambahan energi bagi Pemkab Limapuluh Kota untuk menggenjot pembangunan nagari untuk mendukung perekonomian daerah.
Kepala DPMDN Lima Puluh Kota Endra Amzar mengaku sangat bangga dan berharap penghargaan tersebut menjadi jembatan agar nagari-nagari lain di Lima Puluh Kota lebih dikenal di kancah nasional.
“Penghargaan ini membuktikan bahwa nagari di Lima Puluh Kota memiliki potensi dan inovasi yang tidak kalah dari desa lainnya. Dan dengan capaian ini menjadi jembatan agar desa di Lima Puluh Kota, khususnya Nagari Sitapa semakin dikenal secara nasional,” ujar Pjs Bupati Ahmad Zakri.
Katanya, Pemerintah Daerah selalu siap mendukung dan membimbing penuh upaya wali nagari di Lima Puluh Kota untuk berlomba-lomba membenahi diri untuk menggali potensi daerahnya dan terus berinovasi.
Wali Nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang Nofrizal menuturkan, masih banyak PR yang harus dituntaskan. Dirinya berharap ke depan Nagari Sitapa bisa lebih baik lagi dan yakin dengan segenap potensi alam yang ada dengan didukung SDM serta masyarakat yang kompak, SITAPA akan menjelma menjadi nagari mandiri dan sejahtera.
“Tidak hanya keterbukaan informasi melalui open SID yang sudah melekat dengan Sitapa, kita juga melakukan gebrakan besar di BUMNAG Tanah Surga sitapa dan melahirkan unit usaha FOLKA SPACE, gebrakan inovasi di bidang kebudayaan melalui kawan kawan penggiat dan melahirkan festival LEGUSA serta menjadi pilot project kementrian ATR BPN dalam menata dan menserrifikatkan tanah ulayat sebagai alas hak dan landasan hukum yang jelas bagi masyarakat adat, bersamaan dengan inovasi inovasi lainnya,” pungkas Nofrizal.
Kementerian Dalam Negeri
Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memberikan penghargaan kepada 12 desa dan 12 kelurahan yang menjadi juara dari regional I Sumatera, regional II Jawa Bali, regional III Kalimantan dan Sulawesi, dan regional IV Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
Penghargaan diberikan setelah tim juri yang berasal dari akademisi dan perwakilan K/L melakukan penilaian yang sangat ketat, dan obyektif.
Safaruddin Terbukti Jadikan Nagari Poros Pembangunan
Sederet nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota, mengukir prestasi tingkat provinsi dan nasional. Di antaranya, Nagari Tanjuang Aro Sikabu-kabu Padang Panjang yang juara nasional lomba desa berprestasi 2024 dan Nagari Simalanggang yang mewakili Sumbar dalam apresiasi keterbukaan informasi publik Kemenkominfo. Kemudian, Nagari Bukik Sikumpa yang meraih terbaik tiga penilaian desa berkinerja baik dalam konvergensi stunting dari Kemendes PDT, dan Nagari Taram yang terbaik II pada ajang Peduli Wisata Award Pemprov Sumbar.
Anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota yang pernah menjadi wali nagari di daerah ini, yakni Defrianto Ifkar (Golkar) dan Andri Helmiadi.(Demokrat) menilai, prestasi yang ditorehkan nagari-nagari tersebut dalam kurun sebulan terakhir, menandakan kinerja Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajo, tidak kaleng-kaleng. Sebab, nagari-nagari tersebut, sudah dipersiapkan berprestasi sejak beberapa bulan lalu atau sebelum Safaruddin menjalani cuti kampanye Pilkada.
“Sukses Nagari Tanjuang Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang, Nagari Simalanggang, Nagari Bukik Sikumpa, dan Nagari Taram, mengukir prestasi nasional dan provinsi, menandakan Pemkab Lima Puluh Kota selama dipimpin Bupati Safaruddin Datuak Bandaro Rajo, serius menjadikan nagari sebagai poros pembangunan. Karenanya, sudah tepat, bila Safaruddin yang sedang menjalani cuti kampanye Pilkada, kembali diberi amanah melanjutkan kepemimpinannya untuk periode kedua,” kata Defrianto Ifkar dan Andri Helmiadi.
Defrianto Ifkar yang pernah mengantarkan Nagari Taram sebagai Desa Terbaik Nasional dan pernah pula mendapatkan penghargaan Desa Anti Korupsi dari KPK mengatakan, bahwa selama Safaruddin Dt Bandaro Rajo menjabat bupati di daerah ini, para wali nagari, kepala jorong, Bamus Nagari, betul-betul mendapat perhatian dan tempat terhormat dari Safaruddin. Bahkan, nagari dan pemerintah nagari, betul-betul dijadikan poros utama dalam pembangunan daerah.
“Mungkin karena Safaruddin Dt Bandaro Rajo, pernah menjadi Sekretaris Desa dan Kepala Desa, maka beliau tahu ratap tangis dan suka-duka para wali nagari, kepala jorong, dan perangkat nagari. Makanya, selama kepemimpinan Bupati Safaruddin, nagari betul-betul dijadikan poros utama pembangunan. Untuk itu, kami yang pernah menjadi wali nagari, serius mendukung Bupati Safaruddin untuk periode kedua, karena memang nyata kepedulian dan keberpihakannya kepada nagari,” kata Defrianto Ifkar.
Mantan Wali Nagari Taram ini menyebutkan, bukti keberpihakan Bupati Safaruddin terhadap nagari dan pemerintah nagari, bisa dilihat dari adanya pemberian reward atau penghargaaan sebesar Rp750 juta untuk nagari-nagari berkinerja terbaik. Terutama sekali nagari-nagari yang berkinerja terbaik dalam ketepatan perencanaan dan penyerapan anggaran.
“Waktu saya jadi wali nagari, reward semacam ini belum pernah diberikan oemda. Baru zaman Bupati Safaruddin, pemkab serius memberi stimulus untuk nagari-nagari berkinerja terbaik. Dan kabarnya, reward ini akan dilanjutkan dengan besaran yang akan ditambah. Makanya, saya sampaikan, Bupati Safaruddin Dt Bandaro Rajon sangat layak untuk kembali diberi amanah oleh masyarakat di nagari-nagari” kata Defrianto Ifkar.
Hal serupa disampaikan Andri Helmiadi. Mantan Wali Nagari Solok Bio-Bio itu mengatakan, perjalanan hidup Safaruddin, mirip dengan perjalanan hidupnya. “Pak Safaruddin dari sektetaris desa menjadi wali nagari dan anggota DPRD, saya juga begitu. Bedanya, Pak Safaruddin, sudah jadi bupati, saya belum,” seloroh Andri. Tapi, tukuk Andri, satu hal yang utama, Safaruddin peduli dengan nasib perangkat nagari dan serius mendorong pembangunan di nagari-nagari.
Andi menyebut, bila Safaruddin kembali mendapat amanah dari masyarakat untuk periode kedua nanti, berpasangan dengan Darman Sahladi. Maka, sesuai yang pernah disuarakanya dalam pandanga Fraksi Partai Demokrat di DPRD, Andri berharap, Safaruddin tetap perhatian dengan wali nagari, dengan kesejahteraan perangkat nagari, keamanan, dan perlindungan aparatur nagari. “Saya yakin, Safaruddin-Darman, bisa wujudkan itu,” kata Andri.
Menimpali Defrianto Ifkar dan Andri Helmiadi, anggota DPRD Lima Puluh Kota lainnya, M. Fajar Rillah Vesky, juga menyebut Safaruddin Dt Bandaro Rajo sebagai bupati pro-nagari. Menurut Fajar Rillah Vesky yang merupakan putera kandung Wali Nagari Situjuah Batua Don Vesky Dt Tan Marajo, banyak data dan fakta menunjukan Safaruddin Dt Bandaro Rajo, berhasil dalam membangun nagari di Lima Puluh Kota.
“Berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) yang diterbitkan Kemendes-PDT. Pada tahun 2021 atau awal Bupati Safaruddin menjabat, dari 79 nagari di Limapuluh Kota, 2 nagari masih tertinggal, 19 nagari berkembang, 53 nagari maju, dan hanya 5 nagari berstatus mandiri. Sedangkan 2024 ini, dari 79 nagari, 1 nagari masih tertinggal dan 1 nagari berkembang. Sisanya, 34 nagari sudah berstatus maju dan 44 nagari sudah mandiri,” kata Fajar Rillah Vesky.
Menurut Fajar, Indeks Desa Membangun yang dirilis Kemendes-PDT ini menandakan, pencapaian luar biasa Kabupaten Limapuluh Kota. “Bayangkan. Dulu, tahun 2021 itu, hanya 5 nagari yang berstatus mandiri. Dalam tiga tahun atau 2024, sudah 44 nagari yang berstatus mandiri. Dan menaikkan nagari status maju menjadi mandiri itu, tentu tidaklah mudah. Tentu ada supervisi, intervensi program, kegiatan, dan pendampingan dari pemda dipimpin Bupati Safarudin Dt Bandaro Rajo,” kata Fajar Vesky.
44 Nagari Sudah Status Mandiri
Lebih dari separuh nagari yang ada di Kabupaten Lima Puluh Kota sudah naik level. Sebanyak 44 nagari sudah berstatus sebagai nagari mandiri.
Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari/Desa Kabupaten Lima Puluh Kota, tidak ada nagari di daerah tersebut yang tertinggal.
Berkat pembangunan berkelanjutan di masing-masing nagari, membuat kondisi nagari terus menampakkan kemajuan.
Meski ada nagari dalam kondisi infrastruktur yang belum memadai maksimal tetapi nagari tersebut bukanlah status tertinggal melainkan nagari yang sedang berkembang.
Peningkatan pembangunan infrastruktur terus diupayakan pemerintah daerah. Pembangunan dari pinggir yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Lima Puluh Kota, berdampak positif dalam kemajuan nagari. Akses dibangun dan komunikasipun saling terhubung. (*)