Bupati mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi, dimana angka 30 persen di Kabupaten Sijunjung Tahun 2024 bisa berada di bawah 14 persen dari target yang ditetapkan nasional.
“Selain itu, upaya kita untuk menekan stunting ialah dengan mendirikan dapur sehat melalui pendamping keluarga, yang mana akan kita buka di masing-masing nagari dan di titik yang mana kita temui kasus stunting dan dapur sehat, hendankya bisa menjadi contoh untuk ibu-ibu yang lain dalam menyajikan makanan sehat,” ucapnya.
Benny juga menambahkan, dengan adanya komunikasi yang baik antara Pemkab Sijunjung dengan kementerian, pada tahun ini Kabupaten Sijunjung mendapat alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp3,6 miliar di Dinas Dalduk KB, dimana salah satunya adalah untuk penanganan stunting.
“Program penganan stunting kita terus berjalan, karena memang ini termasuk program prioritas yang harus dituntaskan dan tertera di RPJMD. Termasuk bantuan DAK dari pusat tadi kita fokuskan ke sini. Mudah-mudahan dengan kedatangan Kepala BKKBN ke Kabupaten Sijunjung diharapkan program strategis dari pusat bisa mendorong pembangunan Sijunjung kedepannya,” tuturnya. (*)