BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mengajak seluruh masyarakat yang memiliki bayi dan anak di bawah dua tahun (Baduta), agar melakukan imunisasi di fasilitas kesehatan atau posyandu terdekat.
Sebab, imunisasi pada bayi dan baduta memiliki manfaat yang sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh dari berbagai penyakit berbahaya.
“Imunisasi membantu mencegah penyakit serius, seperti polio, campak, rubella, hepatitis B dan difteri, yang beberapa di antaranya bisa menyebabkan kecacatan permanen atau bahkan kematian,” kata Ade Rezki Pratama, Kamis (7/8/2025).
Politisi Partai Gerindra ini juga mengatakan, imunisasi juga berperan dalam mengurangi penyebaran penyakit dalam masyarakat, menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity), dan memberikan perlindungan jangka panjang bagi bayi.
Namun sangat disayangkan, masih ada masyarakat yang enggan mengimunisasi bayinya. Karena mendapat informasi yang salah, sehingga sebagian orang tua berpendapat bahwa ada bahan yang tidak halal di dalam faksinasi.
“Saat ini, sebagian dari faksinasi telah memiliki sertifikasi halal. Jadi secara umum imunisasi penting, imunisasi campak adalah imunisasi wajib,” ujar Ade ketika memberikan sambutan pada kegiatan penguatan imunisasi pada bayi dan baduta dalam rangka Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Universitas Fort De Kock Bukittinggi.
Pada pemerintahan Soeharto, kesadaran masyarakat terhadap imunisasi sangat baik, sehingga para orang tua selalu membawa bayinya ke puskesmas untuk diimunisasi. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan diperparah di zaman Covid-19 tingkat kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi sangat menurun.
Sementara itu, Rektor Universitas Fort De Kock, Prof. Dr. Hj. Evi Hasnita, SPd. Ns. M. Kes menyatakan siap membantu permasalahan kesehatan dan siap menjadikan Kota Bukittinggi menjadi Kita Sehat.
“Kita dari Universitas Fort De Kock dengan jumlah mahasiswa 3.000 orang dan 150 dosen siap mengabdikan diri dan membantu Kota Bukittinggi menjadi Kota Sehat,” kata Evi Hasnita.