PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dentuman keras memecah siang di Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur, Kamis (21/8/2025) pukul 11.30 WIB.
Sebuah minibus Honda Brio putih bernomor polisi F 1150 FAO yang ditumpangi tujuh pelajar SMAN 10 Padang dihantam kereta api jurusan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hingga terseret sejauh 10 meter. Tragedi ini menewaskan dua pelajar dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar sekolah.
Seorang saksi mata, Ameng (49), mengaku mendengar suara hantaman keras dan bergegas menuju lokasi.
“Ternyata satu unit mobil ditabrak kereta api jurusan BIM. Ada satu pelajar yang terlempar keluar dari mobil dengan luka parah, sementara enam lainnya terjepit di dalam,” ucapnya.
Saksi lain, Nurul (35), menyoroti kondisi di lokasi bahwa portal perlintasan kereta api di lokasi tidak ada. Selain itu, Ia menyebutkan, sistem pengaman tidak berfungsi saat kejadian.
“Lampu mati, alarm pun tidak berbunyi. Klakson kereta juga baru terdengar beberapa meter sebelum perlintasan. Sehingga kecelakaan ini sulit dihindari,” katanya.
Di dalam mobil naas itu, terlihat tiga pelajar duduk di bagian belakang, tiga di depan, dan satu di luar kendaraan. Seluruh korban dievakuasi ke Rumah Sakit Yos Sudarso. Namun, dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia, yakni Nabila Khairunisa dan Alya Azzura. Lima pelajar lainnya, Jihan, Adisti, Anisa, Aliya, dan Nayala, mengalami luka-luka.
Keluarga besar SMAN 10 Padang berduka mendalam atas tragedi ini. Suasana haru menyelimuti rumah duka dan sekolah, meninggalkan trauma mendalam bagi rekan-rekan seangkatan korban. (*)