Ketiga, warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan, maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
Keempat, kami juga berharap masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari daerah.
Pemerintah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam, agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi.
Keenam, masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).
Di sisi lain, masyarakat di sejumlah daerah sekitar Marapi, seperti Padang Panjang, Limo Suku, Batu Palano, Sungai Pua, merasakan gemuruh yang cukup keras hingga getaran cukup kuat seperti gempa. (*)