PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID–Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, melakukan panen perdana bibit kaliandra di nursery Hutan Kemasyarakatan (HKm) Sialangan, Korong Pasa Padang Alai, Nagari Gunuang Padang Alai, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat (25/10). Langkah ini adalah bagian dari upaya jangka panjang PT Semen Padang untuk mendukung ketahanan lingkungan sekaligus menyediakan sumber energi terbarukan.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum Perusahaan PT Semen Padang Iskandar Z Lubis, Kepala Unit Komunikasi dan Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati, Staf Program TJSL BUMN PT Semen Padang, Edi Fahrizal, Camat V Koto Timur Buyung Rayo, Wali Nagari Gunuang Padang Alai Deri Alfendo, Ketua Kelompok Pemanfaatan Hutan Kemasyarakatan (KPH KM) Sialangan Jasmar Syam, dan tokoh masyarakat setempat, Syafrizal A.
Indrieffouny menyatakan bahwa total bibit kaliandra yang telah dipanen adalah 45.000 batang, akan diserahkan kepada Kelompok Tani HKm Sialangan dan afiliasinya. Panen ini menandai keberhasilan kolaborasi PT Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG dengan Dinas Kehutanan dan masyarakat, untuk kesejahteraan ekonomi serta pelestarian lingkungan.
Dia mengatakan, bibit kaliandra yang dipanen ini memiliki peran yang sangat strategis. Selain sebagai tanaman penghijauan yang berguna untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah erosi, kaliandra juga memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif. Kaliandra dapat diolah menjadi biomassa, yang bisa menggantikan batubara dalam proses produksi energi.
“Bagi PT Semen Padang, ini adalah salah satu wujud nyata komitmen kami dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisi karbon, sejalan dengan prinsip keberlanjutan yang kami junjung tinggi,” ujarnya.
Menurut dia, keberhasilan panen bibit kaliandra ini tidak lepas dari kolaborasi yang baik antara PT Semen Padang dan Dinas Kehutanan dan masyarakat melalui kelompok HKM Sialangan.
“Panen perdana ini merupakan langkah awal dari program jangka panjang. Dengan kapasitas nursery yang mencapai 1 juta batang, kita berharap program ini akan terus menghasilkan bibit kaliandra secara berkelanjutan. Dengan demikian, kaliandra tidak hanya akan membantu penghijauan wilayah ini, tetapi juga menyediakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan sebagai pengganti batubara dalam proses produksi di masa depan,” katanya.