HARIANHALUAN.ID – DPD Asosiasi Biro Perjalanan Pariwisata (Asita) Sumbar mengadakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II, Rabu (19/2).
Ketua DPD Asita Sumbar, Darmawi mengatakan Rakerda yang mengangkat tema memitigasi bencana wisata ini akan melahirkan program kerja yang dapat membangun jaringan komunikasi bersama para industri pariwisata termasuk potensi meningkatkan wisatawan domestik dan mancanegara.
“Konsepnya, mitigasi bencana wisata terkait hal-hal dan kemungkinan terjadi di dunia pariwisata. Salah satunya adalah efisiensi anggaran secara nasional yang merupakan bencana bagi pariwisata,” ujar Darmawi.
Ia menambahkan sektor pariwisata harus dapat melakukan mitigasi dengan langkah menyiapkan program sehingga mencari pangsa pasar lain selain pemerintahan.
“Tadinya domestik termasuk perjalanan dinas pemerintahan kita cukup bagus, tentu dengan adanya efisiensi anggaran di setiap APBD akan menjadi bencana dunia pariwisata. Tentu memilih pangsa pasar selain perjalanan dinas pemerintahan,” ujarnya.
Asita optimis akan melakukan Raker bagaimana melakukan networking industri untuk tetap bisa eksis mendatangkan wisatawan domestik.
Disisi lain, Darmawi menggarisbawahi adanya potensi wisatawan mancanegara (Wisman).
“Target kita harus melebihi tahun 2024, mencapai angka diatas 100 ribu pengunjung. Agar perputaran ekonomi di Sumbar akan tetap stabil dengan peningkatan Wisman,” jelasnya.
Selaku Ketua Asita, Darmawi juga berterimakasih kepada rekan-rekan organisasi pariwisata lain seperti PHRI, BPBD, IHGMA. Kemudian Bank Nagari dan pihak Airlines selaku industri penerbangan yang siap berkolaborasi dengan Asita.
Disamping itu, besar harapan Asita bahwa seluruh pelaku pariwisata termasuk UMKM dan ekonomi kreatif, merapatkan barisan mencari pangsa pasar yang strategis akibat efisiensi anggaran ini.
Ia juga mengapresiasi dukungan penuh dari Pemerintah Sumbar melalui Dinas Pariwisata.
“Semoga dengan koordinasi dan kolaborasi kita memberi berkontribusi untuk kemajuan Sumbar,” jelasnya.
Rakerda menjadi momen bagi asita terkhusus kurang lebih 260 member asita.
“Kita mengimbau kawan-kawan bus pariwisata untuk bergabung sebagai member asita. Kita harus berkomunikasi dan berkoordinasi,” ucapnya menutup. (h/yes)