PADANG, HARIANHALUAN.ID — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar Media Gathering untuk memperkuat sinergi dalam mendukung program pemerintah provinsi dalam menyikapi kebijakan efisiensi, Minggu (16/3) di TEDE Coffe. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mendukung penuh penguatan UMKM untuk meminimalisasi dampak efisiensi.
Ketua Dewan Penasehat DPW LDII Sumbar Afrizal Yaman mengatakan, media memiliki peran strategis dalam membangun pemahaman publik mengenai kebijakan pemerintah, termasuk efisiensi anggaran yang telah diinstruksikan oleh Presiden untuk disikapi dengan pola hidup hemat dan produktif.
Mengutip dari berbagai media, sambungnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar, Medi Iswandi, menyebutkan bahwa dana yang dipotong sebagai respons terhadap kebijakan efisiensi anggaran telah mencapai lebih dari Rp140 miliar.
“Dalam kondisi seperti ini, masyarakat harus mampu hidup sederhana. Efisien namun tetap bekerja keras. Ini adalah konsep muzhid-mujhid dalam Islam, yakni tidak berlebihan atau terlalu prihatin dengan kondisi, tetapi tetap berusaha mencari peluang,” ujarnya.
Selain itu, dalam media gathering tersebut, LDII Sumbar menyoroti pentingnya pengembangan sektor pertanian yang tetap mendapatkan alokasi anggaran 10 persen dari pemerintah, peningkatan kualitas pendidikan, pembentukan Nagari Creative Hub, serta penguatan sektor UMKM.
Wakil Ketua DPW LDII Sumbar, Bayu Perdana Putra, menegaskan dukungan terhadap pemerintah dalam meminimalkan dampak efisiensi anggaran. Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu transparan dan terbuka terhadap kritik serta masukan guna membangun kepercayaan publik. “Dalam kondisi krisis, komunikasi publik harus diperkuat agar masyarakat memahami kondisi keuangan daerah dan tidak terjadi keresahan sosial,” ujarnya.
Alih-alih bergantung pada lapangan kerja yang tersedia di tengah efisiensi, kata Bayu, masyarakat perlu didorong untuk memulai usaha sendiri. Pemerintah dapat berperan dengan membentuk ekosistem wirausaha yang baik dan potensial melalui penyediaan pasar di sektor barang maupun jasa.
“Pemanfaatan teknologi terbaru juga bisa menjadi solusi dalam membentuk ekosistem usaha baru, seperti berjualan online dari rumah, membangun branding, menjual produk digital, dan sebagainya,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris DPW LDII Sumbar, M. Abdillah, menyoroti peran penting kepala daerah yang baru memenangkan Pilkada dan dilantik oleh Presiden. Ia berharap setiap kepala daerah di 19 kabupaten/kota di Sumbar menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak membuat gaduh masyarakat, terutama saat mengeluarkan pernyataan publik.
“Pemimpin kita harus mawas diri dan sadar bahwa mereka dipilih oleh rakyat untuk melayani serta mengayomi masyarakat. Harapan kami, kepala daerah yang baru dilantik, termasuk Presiden dan kabinetnya, memiliki niat sungguh-sungguh untuk memperbaiki kondisi bangsa ini,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara LDII dan media, sekaligus memperkuat sinergi antara ormas Islam dan media dalam menyampaikan masukan serta kritik terhadap kebijakan yang dijalankan. Dengan sinergi yang kuat, Sumbar dapat terus bergerak maju menuju masyarakat madani dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. (*)