JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — PT TASPEN (Persero) kembali mengingatkan para peserta, khususnya para pensiunan, agar lebih waspada terhadap maraknya penipuan digital yang mencatut nama perusahaan. Peringatan ini disampaikan menyusul meningkatnya laporan upaya penipuan melalui berbagai saluran komunikasi seperti pesan instan, panggilan telepon, dan surat elektronik.
Direktur Utama PT TASPEN, Rony Hanityo Aprianto, menyebut bahwa pensiunan merupakan kelompok yang paling rentan terpapar modus kejahatan siber karena masih rendahnya tingkat literasi digital. Ia menegaskan, seluruh layanan TASPEN tidak dipungut biaya, dan perusahaan tidak pernah meminta transfer dana dalam bentuk apa pun.
“Kami terus memperkuat perlindungan data dan mendorong literasi digital peserta melalui berbagai saluran edukasi. Perlindungan terhadap peserta adalah prioritas kami,” kata Rony dalam keterangan tertulisnya.
Penipuan yang marak dilaporkan meliputi informasi palsu seputar pencairan dana pensiun, permintaan data pribadi lewat tautan tidak resmi, janji kenaikan tunjangan, hingga permintaan pengembalian dana fiktif. Bahkan, sejumlah peserta menerima surat tugas palsu yang mencatut nama pegawai TASPEN.
Menghadapi kondisi ini, TASPEN mendorong peserta untuk mengadopsi prinsip “Tahan, Pastikan, dan Laporkan” sebelum mengambil keputusan. Informasi resmi hanya dapat diperoleh melalui website www.taspen.co.id, call center 1500 919, email [email protected], atau akun media sosial resmi @taspen.
Langkah preventif ini merupakan bagian dari komitmen TASPEN dalam mendukung tata kelola yang transparan serta transformasi digital yang inklusif, demi tercapainya visi nasional Indonesia Emas 2045. Sebagai penyelenggara jaminan sosial bagi ASN dan pensiunan, TASPEN terus berupaya menjadi mitra yang amanah dan terpercaya. (*)