49 Koperasi di Solok Selatan Tidak Aktif, Perindagkop dan UMK Lakukan Pembinaan dan Pengawasan

Koperasi

Foto bersama usai melaksanakan pelatihan pengembangan usaha dan pembiayaan koperasi di Hotel Pesona Alam Sangir, Solok Selatan, Rabu (25/8/2022). Kiki Nofrijum

HARIANHALUAN.ID – Pengembangan dan akses pembiayaan pada koperasi menjadi salah satu upaya penting untuk peningkatan dan pembinaan, serta keberlangsungan koperasi selanjutnya. Selain itu, upaya tersebut juga penting dalam peningkatan manajemen tata kelola dan pembiayaan.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Perindagkop dan UKM) Solok Selatan, Akmal Hamdi mengatakan, pentingnya pengembangan usaha dan akses pembiayaan koperasi juga bertujuan untuk meningkatkan keaktifan koperasi dan juga kualitas koperasi yang lebih baik dan terkelola.

“Dari 127 koperasi primer kabupaten/kota yang dimiliki oleh Solok Selatan, ada sekitar 49 koperasi yang tidak aktif. Makanya kita perlu melakukan pelatihan sebagai bentuk pembinaan agar memancing kembali keaktifan koperasi. Bagi koperasi yang sudah aktif tentu kita harapkan menjadi lebih baik dan berkualitas,” ujarnya, Kamis (25/8/2022).

Akmal Hamdi juga menjelaskan, perlunya penguatan koperasi sebagai peningkatan penting ekonomi kerakyatan melalui pelatihan ini, juga telah dikuatkan oleh Dinas Perindagkop dan UKM melalui kebijakan-kebijakan, seperti penguatan kelembagaan koperasi, pembinaan, pengawasan, dan penilaian kesehatan koperasi.

“Beberapa waktu lalu menjelang HUT RI kemarin, kita melakukan penilaian kesehatan koperasi. Ini selalu kita lakukan di akhir atau pertengahan tahun guna meningkatkan semangat keberlangsungan dari koperasi itu sendiri,” ujar Kadis Perindagkop dan UKM Solok Selatan tersebut.

Lebih lanjut Kepala Bidang Koperasi dan UKM Disperindagkop dan UKM Solok Selatan, Azizah Mutia menyampaikan, pelatihan pengembangan usaha dan pembiayaan koperasi ini sebagai upaya pengembangan usaha yang lebih baik dan peningkatan terhadap akses pembiayaan. Adapun pelatihan yang diselenggarakan oleh Disperindagkop dan UKM Solok Selatan ditujukan langsung kepada 15 koperasi primer dengan pengembangan usaha peternakan.

“Koperasi yang kita ikutkan ini didominasi oleh usaha peternakan sapi, karena mengiringi langsung program Desa Koorporasi Sapi (DKS) dari kementerian dan bantuan sapi dari APBD Kabupaten Solok Selatan. Kita memfokuskan ini agar pengembangan usaha di bidang peternakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi rakyat yang lebih kuat dan koperasi pun lebih berkualitas,” katanya.

Melalui Pemkab Solok Selatan, Disperindagkop dan UKM mengharapkan agar realisasi pemberdayaan koperasi sebagai upaya peningkatan penting perekonomian rakyat dapat direalisasikan sesuai kebijakan yang mengacu langsung pada visi dan misi Kabupaten Solok Selatan. (*)

Exit mobile version