HARIANHALUAN.ID – Khazanah kuliner Aceh sangat beragam. Sebagian besar kuliner tersebut merupakan peninggalan orang-orang terdahulu, seperti bu minyeuk, kuah beulangong, sie reuboh dan sejumlah kuliner tradisional lainnya.
Memasak masakan khas Aceh memang bukan sekadar asal-asalan. Nikmat atau tidaknya kuliner tersebut sangat bergantung pada resep atau bumbu yang diracik. Di era sekarang ini, bumbu masakan tradisional khas Aceh cukup mudah ditemui di pasaran, salah satunya milik Zaymar.
Zaymar sendiri merupakan singkatan dari Zahra, Yusuf dan Maryam. Ketiga nama ini merupakan putra-putri dari pasangan Faisal dan Inayatillah. Faisal merupakan owner Zaymar dan Inayatillah sebagai marketing yang fokus pada bidang pemasaran produk tersebut.
Faisal dan Inayatillah merintis usaha itu pada awal 2020 silam. Di tahun pertama, Zaymar langsung mendapat pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (Haki) dari pemerintah sebagai merek bumbu masakan.
Pada akhir 2019, Innayatillah dan keponakan melalukan ekspansi dan proses produksi dilakukan secara terpisah. Ia dan suami kemudian sepakat menjadikan Zaymar sebagai merek. Keduanya memulai usaha tersebut dengan semangat baru.
Setelah sempat terpuruk di awal-awal berdiri Tahun 2020, Zaymar kini sedang eksis dengan bumbu masakan yang mereka tawarkan. Setiap bulan, Zaymar meraih omzet sekitar Rp25 juta.