Tidak hanya itu, dia menjelaskan berbagai hambatan baik dari faktor kondisi geografis, maupun sumber daya manusia itu sendiri tentu pelatihan yang digelar itu dapat jadi harapan bagi para pelaku UMKM di Lima Puluh Kota agar lebih mahir mengakses dan mengelola digital marketing.
“Dinas dan instansi terkait harus terus memberikan bimbingan dan pendampingan kepada para peserta, agar dapat terus mengembangkan strategi dan kompetensinya dalam menghadapi era revolusi industri,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Deni Asra mengajak para pelaku usaha untuk bertukar pikiran, serta menimba ilmu sebanyaknya dari para narasumber dan peserta lainnya, sehingga dapat disebarluaskan kepada rekan IKM lain.
“Dengan pelatihan yang dilaksanakan, semoga dapat memberikan wawasan terhadap pelaku usaha terutama dalam pemasaran produk secara online,” kata Deni Asra.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengawasan Industri Perinaker Lima Puluh Kota, Zulfahmi menjelaskan, pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan usaha, serta meningkatkan pemasaran produk yang dihasilkan.
“Setelah melalui verifikasi IKM, maka dipilih sebanyak 50 IKM dari berbagai komoditas tenun, sulaman, batik tulis dan aneka makanan yang ada di Lima Puluh Kota untuk diberikan pelatihan selama tiga hari dari tanggal 5-7 September 2022,” tuturnya. (*)