Kearifan Lokal, Sate Manangkabau Hadirkan Teh Talua Tapai Tabaliak

Sate Manangkabau

Chef Sate Manangkabau tengah mempersiapkan penyajian menu unik teh talua tabaliak. Darwina

HARIANHALUAN.ID – Outlet Kuliner Sate Manangkabau dengan berbagai sajian menu khas kearifan lokal Minangkabau, kini hadirkan menu terbaru yaitu teh talua tabaliak.

Unik, disajikan dengan gelas tertelungkup teh talua tapai pentolan outlet di Jalan Khatib Sulaiman Nomor 15 itu berbeda dari penyajian biasanya. 

Manager on Duty Sate Manangkabau, Ilham menyebutkan, penyajian ini untuk membedakan dengan teh talua tapai di luar. Dengan slogan “diputar pasti dibuka yakin” kenikmatan teh talua tapai itu sudah siap disruput dengan sedotan oleh pengunjung.

“Kita sajikan dengan gelas tertelungkup dan dialas oleh piring, ini cukup unik. Meminimnya cukup diputas tiga kali, kemudian pengunjung sudah bisa menikmati kesegaran teh talua tapai,” katanya.

Sementara untuk harga, pihaknya membandrol Rp20 ribu. Keunikannya ini, membuat minuman teh talua tapai tabaliak diminati berbagai kalangan. Hal ini terbukti dengan pemesanan yang selalu banyak tiap hari, terutama akhir pekan. 

Selain teh talua, Sate Manangkabau juga menyajikan berbagai menu dengan kearifan lokal. Salah satu kegemaran pengunjung adalah sate dengan 13 varian dan disajikan, dengan tiga pilihan kuah. Hal ini sebagai proses pengenalan, pelestarian dan penyesuaian terhadap selera pengunjung sehingga pengunjung bisa menikmati sate sesuai selera.

“Seperti yang kita ketahui kuah sate kita di Sumbar ini berbeda-beda. Maka dari itu, kita hadirkan ketiganya supaya konsumen atau pengunjung bisa bebas memilih dan menikmati sate sesuai selera,” katanya.

Kuah tiga rasa itu di antaranya kuah merah, kuah kuning dan kuah coklat. Berdasarkan khas daerah masing-masing, yaitu Pariaman, Padang Panjang, dan Payakumbuh. Peminatnya juga berbeda-beda sesuai porsi tingkat kepedasannya masing-masing.

“Kalau untuk wisatawan luar Sumbar biasanya sangat menyukai sate dengan kuah kuning, karena tidak pedas. Kemudian, kalau untuk pengunjung dari Sumbar biasanya menyukai kuah coklat yang sedikit pedas dan kuah merah yang tentu saja pedas,” katanya.

Harga sate dibandrol mulai dari Rp25 ribu hingga Rp50 ribu. Selain sate dan teh talua tapai tabaliak, menu kearifan lokal lainnya yang disajikan adalah nasi goreng, soto padang, dan pical. 

“Target pasar kita tentunya masyarakat Sumbar, penikmat sate dan wisatawan luar daerah. Kebetulan kita lokasinya cukup strategis, yaitu di pusat Kota Padang, jadi jumlah yang habis juga terkadang tidak menentu. Biasanya kalau akhir pekan akan ramai,” katanya lagi.

Sementara, Haikal (35) salah seorang pengunjung yang sedang menikmati teh talua tapai tabaliak menyampaikan bahwa  menu minuman itu terbilang cukup unik. Namun, cita rasa dari teh talua tapai tidak hilang bahkan tetap terasa kenikmatannya saat disruput dengan cara terbalik.

“Ini cukup unik, rasanya pun tetap seperti teh talua tapai. Namun di Sate Manangkabau ini rasa tapainya cukup nendang, karena kesegaran tapai itu membantu menghilangkan rasa amis dari telur itik. Kemudian tehnya juga pekat, pokoknya pas,” katanya lagi. 

Kemudian, Dewi (24) salah seorang pengunjung yang tengah menikmati sate menuturkan dengan beragamnya pilihan daging sate membuatnya cukup senang. Hal ini sejalan juga dengan seleranya yang suka menikmati berbagai varian sate.

“Jadi bisa milih mau makan kuah apa, dagingnya apa. Bisa dimakan bersamaan juga, selain itu pelayananya sangat bagus. Semua karyawannya ramah,” katanya. (*)

Exit mobile version